SuaraJakarta.id - Gerakan Persatuan Pembebasan untuk Papua Barat (ULMWP) mendeklarasikan pemerintahan sementara pada Selasa (1/12/2020) dan menominasikan Benny Wenda, pemimpin yang diasingkan dan tinggal di Inggris, sebagai presiden.
Isu Papua merdeka disambut dengan beragam opini di Jakarta dan menjadi tajuk utama media nasional serta lokal dalam beberapa waktu terakhir.
Sejumlah pihak menanggapi Benny Wenda secara emosional dan meminta Jakarta tegas. Sebagian kalangan merespons dengan mengatakan pemerintah Indonesia mesti mengkaji ulang penanganan persoalan di Papua.
Di Twitter, isu tersebut juga membelah netizen. Sebagian pengguna media sosial bereaksi negatif dan mereka berdebat. Tapi, sebagian warganet menanggapi dengan dingin seakan tak mau terseret dalam politik yang memanas.
Penceramah ustaz Hilmi Firdaus salah satu pengguna media sosial yang merespons isu yang berkembang dengan tenang.
Dia berkomentar, "Ya Allah, semua pada pingin merdeka, ada apa ini?" dan dia memposting screencapture foto kolase bertuliskan rumah makan Padang Merdeka, Jalan Medan Merdeka, rute Parung - Merdeka.
Dapat ditebak, pengikutnya bereaksi dengan beragam ekspresi bercanda.
Beberapa netizen memposting foto bus Merdeka, merek roti Saoes Merdeka serta banyak lagi yang lucu-lucu.
Bahkan ada netizen yang tak mau kalah dengan yang lain, dia menyebut nama Arist Merdeka Sirait yang tak lain ketua Komisi Nasional Perlindungan Anak.
Baca Juga: Gubernur Papua Barat: Masyarakat Jangan Panik Lalu Belanja Gila-gilaan
Tetapi di antara pengguna Twitter, ada yang mengingatkan postingan Hilmi bisa saja dijadikan alibi untuk memprosesnya. "Hati-hati ustaz, melintir sedikit bakal dijemput kayak Ustaz Maheer." Ustaz Maaher At-Thuwailibi jadi tersangka setelah postingannya dinilai mengandung ujaran kebencian.
Hilmi tentu saja sudah memahami risiko membuat konten di media sosial.
Dia bahkan pernah mengatakan, "Sekedar mengingatkan hati-hati kalau berkomentar tentang sesuatu yang sensitif di medsos menggunakan notebook atau laptop, karena sekarang semua sedang diawasi."
"Tadi saya mau komentar soal Papua di medsos terkejut sekali, ternyata di laptop saya ada tulisan INTEL INSIDE."
Mesti ditanggapi serius
Anggota Komisi I DPR Sukamta meminta pemerintah Indonesia tidak menganggap remeh deklarasi pemerintahan sementara dan dia mengingatkan peristiwa Timor Timur yang akhirnya lepas dari NKRI.
Terpopuler
- Cara Edit Foto Pernikahan Pakai Gemini AI agar Terlihat Natural, Lengkap dengan Prompt
- KPU Tak Bisa Buka Ijazah Capres-Cawapres ke Publik, DPR Pertanyakan: Orang Lamar Kerja Saja Pakai CV
- Anak Jusuf Hamka Diperiksa Kejagung Terkait Dugaan Korupsi Tol, Ada Apa dengan Proyek Cawang-Pluit?
- Dedi Mulyadi 'Sentil' Tata Kota Karawang: Interchange Kumuh Jadi Sorotan
- Ditunjuk Jadi Ahli, Roy Suryo Siapkan Data Akun Fufufafa Dukung Pemakzulan Gibran
Pilihan
-
Ustaz Khalid Basalamah Terseret Korupsi Kuota Haji: Uang yang Dikembalikan Sitaan atau Sukarela?
-
Belajar dari Cinta Kuya: 5 Cara Atasi Anxiety Attack Saat Dunia Terasa Runtuh
-
Kritik Menkeu Purbaya: Bank Untung Gede Dengan Kasih Kredit di Tempat yang Aman
-
PSSI Diam-diam Kirim Tim ke Arab Saudi: Cegah Trik Licik Jelang Ronde 4 Kualifikasi Piala Dunia 2026
-
Pemain Eropa Telat Gabung, Persiapan Timnas Indonesia Terancam Kacau Jelang Hadapi Arab Saudi
Terkini
-
141 Nama Lulus Seleksi Administrasi Calon Anggota Baznas
-
Akhirnya! Harga Beras Mulai Turun? Cek Update Harga Terbaru di Daerahmu
-
HUT ke-15, BNPP RI Bagi Ribuan Paket Sembako ke Johar Baru
-
Ancaman Baru di Tengah Kota Jakarta: Ledakan Populasi Kucing Liar
-
Anak Ini Belum Sekolah Karena Tak Memiliki Akta Lahir, Mas Dhito Cukupi Kebutuhan Pendidikannya