SuaraJakarta.id - Banyak orang tak menyadari bahaya yang mengintai di balik rasa bosan yang dibiarkan alias tak ditangani dengan baik. Sebuah penelitian menunjukkan bahwa rasa bosan ternyata bisa menurunkan harapan hidup.
Penelitian pada tahun 1980-an terhadap pegawai negeri sipil yang berusia 35 sampai 55 tahun menunjukkan mereka yang paling rentan terhadap penyakit 30 persen lebih mungkin meninggal dalam waktu tiga tahun. Terutama yang berisiko penyakit kardiovaskular.
Penelitian di atas semakin menegaskan kita untuk tidak pernah menyepelekan rasa bosan yang datang menghampiri. Terlebih di tengah pandemi ini, di mana rasa bosan menjadi lebih sulit untuk dihindari.
Dan yang dikhawatirkan, rasa bosan yang terus melanda ternyata bisa mendorong orang untuk melakukan hal negatif dan berdampak buruk pada kesehatan.
Psikolog sari Universitas Sentral Lancashire, Inggris, Dr. Sandi Mann, mendefinisikan rasa bosan sebagai pencarian rangsangan saraf yang tidak memuaskan. Ia memperingatkan adanya dampak serius yang dapat ditimbulkannya pada kesehatan jika rasa bosan berkembang menjadi kronis.
“Kami tidak tahu persis tentang kebosanan yang dapat menyebabkan kematian terkait kardiovaskular. Namun apa yang kami tahu adalah bahwa ketika orang bosan, mereka mencari cara untuk 'melepaskan' diri dan kebanyakan yang mereka lakukan untuk meredakannya adalah tidak sehat. Kebosanan juga membuat stres," kata Dr. Mann dikutip dari Mirror.
Menurut Dr. Mann, yang paling rentan terhadap kebosanan adalah orang-orang yang berulang kali menginginkan kegembiraan untuk melarikan diri dari kehidupan sehari-hari, seperti alkohol dan obat-obatan.
Satu penelitian di Afrika Selatan menunjukkan kebosanan juga jadi pemicu konsumsi minuman keras, rokok, dan ganja di kalangan remaja. Ini juga menjadi faktor besar dalam kambuhnya kecanduan pasca-rehabilitasi.
Sebuah survei Perubahan Alkohol di Inggris juga menemukan lebih dari seperempat partisipan meningkatkan konsumsi alkohol selama masa penguncian. Dan sekitar jumlah yang sama dalam studi British Nutrition Foundation mengakui bahwa mereka lebih banyak konsumsi makanan yang menenangkan.
Baca Juga: Tips Hilangkan Rasa Bosan Akhir Pekan Selama di Rumah Aja
Para ilmuwan juga menemukan bahwa beberapa orang memilih untuk mencoba menyakiti diri sendiri daripada tersiksa dengan rasa bosan. Dalam sebuah penelitian di mana orang-orang ditinggalkan di sebuah ruangan selama 15 menit, dengan hanya sebuah tombol yang dapat mereka tekan untuk menyetrum pergelangan kaki mereka sendiri, dua pertiga pria dan seperempat wanita memilih untuk mencobanya.
"Meskipun ini tampak seperti reaksi yang ekstrim, akan lebih dapat dimengerti jika kita menyadari bahwa kebosanan dapat memperburuk pemikiran negatif yang mengarah pada depresi dan kecemasan," kata Dr Mann.
Kebosanan juga dianggap memicu kemarahan dan agresi. Sebuah penelitian yang diterbitkan tahun lalu menunjukkan orang-orang yang lebih rentan terhadapnya mengambil lebih banyak risiko dalam hal keuangan, perilaku, hobi, kesehatan, dan keselamatan.
Hal itu karena kebosanan dapat membuat orang cenderung untuk terlibat dalam perilaku pengambilan risiko sebagai cara untuk mencari kegembiraan dan menciptakan adrenalin yang hilang dari kehidupan mereka.
“Saat kita bosan, kita mencari stimulasi saraf. Kita bisa mendapatkan rangsangan yang kita cari melalui hal-hal baru atau dari serangan dopamin - zat kimia otak yang terkait dengan penghargaan," jelas Dr. Mann.
Dopamin tersebut sangat adiktif. Manusia bisa mendapatkannya dari menyantap makanan berlemak dan manis, atau bahkan dari sensasi berbelanja dan membeli barang baru. Namun, Dr Mann mengingatkan bahwa serangan dopamin itu dapat menyebabkan kecanduan.
Berita Terkait
Terpopuler
- Ayah Brandon Scheunemann: Saya Rela Dipenjara asal Indonesia ke Piala Dunia
- Di Luar Prediksi! 2 Pemain Timnas Indonesia Susul Jay Idzes di Liga Italia
- Berbalik 180 Derajat, Mantan Rektor UGM Sofian Effendi Cabut Pernyataan Soal Ijazah Jokowi
- Erika Carlina Bikin Geger, Akui Hamil 9 Bulan di Luar Nikah: Ini Kesalahan Terbesarku
- Tak Perlu Naturalisasi, 4 Pemain Keturunan Jebolan Akademi Top Eropa Bisa Langsung Bela Timnas
Pilihan
-
Profil dan Agama Erika Carlina, Seleb Dijuluki Ratu Pesta yang Ngaku Hamil di Luar Nikah
-
Hasil Timnas Indonesia U-23 vs Filipina: Lemparan Robi Darwis Bawa Garuda Muda Unggul 1-0 di Babak I
-
Jens Raven Cadangan! Ini Daftar Susunan Pemain Timnas Indonesia U-23 vs Filipina
-
Kebijakan Kuota Ugal-ugalan Pemain Asing Dinilai Hambat Transformasi Sepak Bola Indonesia
-
Kaesang Pangarep Bisa Kalah di Pemilu Raya PSI, Jokowi Ucap Pesan Ini
Terkini
-
Showroom BYD di Ciputat Tangsel Disegel Petugas, Diduga Terkendala Izin
-
Jakarta Barat Lawan Bau Sampah Menyengat dengan Teknologi B-8
-
Sadis! Wanita Diborgol, Diperkosa, dan Dibunuh Gara-Gara Tagih Utang Rp1,1 Juta
-
5 Serum Wajah Ini Bikin Kulit Glowing di Usia 30-an Tanpa Perlu Suntik Filler
-
Mas Dhito Sediakan Sekolah Rakyat, Gubernur Khofifah Puji Fasilitas yang Lengkap dan Layak