SuaraJakarta.id - Puluhan warga korban penggusuran proyek tol bandara Soekarno Hatta atau Tol Jakarta Outer Ring Road (JORR) II atau Tol Kunciran-Cengkareng menggelar aksi di depan Pusat Pemerintahan Kota Tangerang, Selasa (15/12/2020). Warga meminta Wali Kota Tangerang Arief R Wismansyah menemui massa aksi.
Demo pun ricuh. Pantauan Suara.com, warga Kampung Baru, Kelurahan Jurumudi, Kecamatan Benda, Kota Tangerang itu menggelar aksi sejak Senin (14/12/2020) siang.
Mereka membuat posko di depan Puspem Kota Tangerang yang dipergunakan untuk menginap.
Sementara dua gerbang masuk dan keluar Puspem Kota Tangerang ditutup dan dijaga ketat oleh satpam serta Satuan Polisi Pamong Praja (Satpol PP) Kota Tangerang.
Dalam aksinya, massa membentangkan spanduk besar bertuliskan "Maaf Jalan Ditutup Sedang Ada Perbaikan Pemerintahan".
Perwakilan warga secara bergantian berorasi menyampaikan tuntutannya. Setelah sekira 45 menit berlalu, warga mencoba merangsak ke dalam Puspem Kota Tangerang lantaran salah satu gerbang dibuka karena ada mobil pegawai pemkot masuk.
Melihat warga yang berlari mengarah ke pagar, satpam dan personel Satpol PP langsung menutup gerbang.
Terjadi aksi dorong mendorong pagar antara massa aksi yang didominasi emak-emak dan anak kecil itu dengan petugas yang berjaga.
Warga menyoraki petugas yang berjaga dan menghalau massa aksi. Mereka bahkan mengancam untuk memanjat pagar Puspem jika gerbang tidak dibuka.
Baca Juga: 6 Sopir Rapid Test Corona Sebelum Bawa Vaksin Sinovac dari Bandara Soetta
"Kami orang kampung, kami bisa panjat pagar ini. Temukan kamj dengan Walikota," kata warga beramai-samai sambil menunjuki para petugas yang berjaga.
Masa kembali tenang setelah dua orang perwakilan meminta para emak-emak dan anak kecil untuk bersabar dan tenang menunggu Walikota sambil berorasi.
Salah seorang emak-emak dalam orasinya menyindir Walikota Tangerang yang tidak pernah menemui korban gusuran tol JORR II. Ia menganggap Walikota hanya mau menemui warga saat membutuhkan suara dalam pemilu.
"Jangan datang saat mau pemilihan saja, tapi ketika kami mengadu bapak (Walikota) tidak mau menemui kita," ujarnya.
Kata dia, eksekusi puluhan rumah warga Kampung Baru sudah lama terjadi yakni sejak 1 September 2020 lalu dan ia berharap Wali Kota Tangerang ikut andil menyelesaikan permasalahan warga.
"Kasus kami sudah terlalu lama, seharusnya bapak harus andil ketika kami ada masalah. Bapak jangan tutup telinga, tutup mata," lanjutnya.
Di tempat yang sama, warga lainnya Dedi Sutrisno mengatakan, pihak warga meminta Walikota untuk memenuhi janjinya.
Tag
Berita Terkait
-
Pelarian Otak Sindikat Perdagangan Bayi ke Singapura Berakhir di Bandara Soetta
-
10 Fakta Miris Dokter Hewan Lulusan Kampus Ternama Lecehkan Anak di Pesawat Citilink
-
Kerugian Miliaran Rupiah Akibat Gangguan Layang-layang Dalam 3 Hari
-
11 WNI Kembali ke Tanah Air Setelah Evakuasi dari Iran
-
Penyelundupan Liquid Vape Berisi Obat Bius di Bandara Soetta, Pelaku WNI dari Thailand
Terpopuler
- Tanpa Naturalisasi! Pemain Rp 2,1 Miliar Ini Siap Gantikan Posisi Ole Romeny di Ronde 4
- Akal Bulus Dibongkar KPK, Ridwan Kamil Catut Nama Pegawai Demi Samarkan Kepemilikan Kendaraan
- Lagi Jadi Omongan, Berapa Penghasilan Edi Sound Si Penemu Sound Horeg?
- Bocor! Timnas Indonesia Naturalisasi 3 Pemain Keturunan, Ada dari Luar Eropa
- Thijs Dallinga Keturunan Apa? Striker Bologna Mau Dinaturalisasi Timnas Indonesia untuk Ronde 4
Pilihan
-
PHK 'Makin Gila', Kemiskinan Mengancam RI Akibat Ekonomi Melambat!
-
4 Rekomendasi HP Murah Infinix dengan NFC, Fitur Lengkap Tak Bikin Dompet Jebol
-
Siap Taklukan Super League, Ini Daftar Lengkap Pemain Bhayangkara Presisi Lampung FC
-
Demi Juara, Pemain Timnas Indonesia U-23 Diminta Pakai Cara 'Keras' Lawan Vietnam
-
Harga Emas Antam Makin Merosot, Hari Ini Jadi Rp 1.906.000 per Gram
Terkini
-
7 Tips Mengubah Teras Rumah Jadi Ruang Tamu
-
Jangan Abaikan 5 Larangan Feng Shui Ini di Rumah Agar Energi Negatif Tak Masuk
-
Diskon Pajak BBM 50 Persen, Berapa Harga Pertralite di Jakarta Sekarang
-
Bukan Lagi Mimpi, Forbes Nobatkan 4 Kota Indonesia Jadi Surga Pensiun 2025: Siap-siap Nabung!
-
Mempelajari Kewajiban Bayar Royalti untuk Bisnis Non-Musik