Scroll untuk membaca artikel
Rizki Nurmansyah | Fakhri Fuadi Muflih
Rabu, 16 Desember 2020 | 18:13 WIB
Soal ujian Anies-Mega yang menjadi kontroversi. [Facebook]

SuaraJakarta.id - Guru SMPN 250 Cipete, Jakarta Selatan, Sukirno meminta maaf kepada Presiden RI ke-5 Megawati Soekarnoputri.

Permohonan maaf itu setelah kasus soal ujian Anies-Mega yang dibuatnya geger di jagat media maya.

Bahkan, kasus itu membuat Ketua DPRD DKI Jakarta Prasetio Edi Marsudi sempat berencana melaporkannya ke polisi.

Dalam soal ujian tersebut, tidak dijelaskan latar belakang nama Mega.

Baca Juga: Guru Pembuat Soal Anies-Mega Minta Maaf, Ketua DPRD Batal Lapor Polisi

Namun Anies dinyatakan sebagai Gubernur yang memenangkan Pilkada tahun 2017.

Prasetio lantas menyimpulkan nama Mega adalah Presiden RI ke-5 Megawati Soekarnoputri.

Menurutnya jika dengan kondisi perpolitikan sekarang ini, mencatut nama Megawati yang saat ini menjabat sebagai Ketua Umum PDIP, seperti mendoktrin hal buruk kepada Ketua partainya itu.

Terkait kasus itu, didampingi Kepala Dinas Pendidikan DKI Nahdiana, Sukirno datang ke gedung DPRD DKI Jakarta, Rabu (16/12/2020).

Ia diterima Prasetio, anggota fraksi PAN Lukmanul Hakim, dari Gerindra S Andyka, dan dari PDIP Pandapotan Sinaga.

Baca Juga: Sudah 2 Minggu Isolasi dan Masih Positif Covid-19, Begini Keadaan Anies

Sukirno mengaku menyesal telah membuat soal yang mencatut nama Anies dan Mega hingga akhirnya menimbulkan kontroversi.

Dia juga menyampaikan permintaan maaf kepada Ketua Umum PDIP Megawati Soekarnoputri yang dianggap sebagai sosok dalam soal itu.

"Kepada ibu Megawati Soekarnoputri selaku Presiden RI yang kelima, saya memohon maaf sebesar-besarnya atas opini yang berkembang di masyarakat, yang tidak menyenangkan. Kepada masyarakat DKI dan Indonesia saya juga menyampaikan permohonan maaf," tuturnya.

Sementara itu, Prasetio menyebut mengurungkan niatnya untuk melaporkan guru SMPN 250 Cipete terkait kasus soal ujian Anies-Mega ke Polda Metro Jaya.

Alasannya, Sukirno sudah menyampaikan permintaan maaf secara langsung kepadanya.

Prasetio menyebut pertemuan itu dilakukan secara mendadak tanpa diagendakan sebelumnya.

Setelah ada permintaan maaf secara langsung, akhirnya Prasetio membatalkan niatnya mempolisikan Sukirno.

"Iya saya dengan legowo pak, saya juga manusia. Akhirnya kedatangan nih yang tiba-tiba datang ke sini gitu. Saya rasa gitu lah, dengan keterbukaan hati saya gitu saya sebagai pimpinan DPRD (tak jadi melapor)," ujar Prasetio setelah pertemuan itu, Rabu (16/12/2020).

Kemarin, Prasetio sempat marah-marah dalam rapat komisi kepada Sukirno.

Ia bahkan tak menerima apapun alasannya dan langsung ingin membuat laporan ke Polda Metro Jaya.

"Tapi ternyata kedatangan jam 15.00 WIB tepat tadi Bu Kadis datang dan Bu kadis meminta dibukakan hati untuk permintaan maaf," jelasnya.

Di lain pihak, Nahdian mengatakan peristiwa ini akan menjadi bahan evaluasi pihaknya.

Ke depan, ia menyebut akan melakukan pengawasan mendalam sampai ke pembuatan soal ujian bagi siswa.

"Agar soal-soal ini lebih terkontrol kembali dari sisi potensi-potensi pro-kontra di masyarakat," pungkasnya.

Load More