SuaraJakarta.id - Orangtua Laskar FPI ditembak mati menantang Kapolda Metro Jaya Irjen Fadil Imran bertemu mereka membawa anak dan istri. Ortu Laskar FPI ditembak mati itu mengajak Irjen Fadil bersumpah mubahalah.
Mereka ingin mencari sosok yang bersalah dalam kasus penembakan laskar FPI. Jika bersalah, Fadil akan dilaknat Allah beserta keturunannya.
Keluarga korban menantang mubahalah Kapolda Metro Jaya untuk membuktikan siapa yang dilaknat Allah SWT, apakah keluarga Kapolda Metro atau keluarga laskar FPI.
Tantangan sumpah mubahalah ini disampaikan oleh ayah dari Faiz, salah satu laskar FPI yang meninggal dalam insiden di Jalan Tol Jakarta-Cikampek KM 50 pada Senin 7 Desember 2020 lalu.
yang menantang adalah orangtua almarhum Faiz. Keluarga laskar FPI bertandang ke Komnas HAM untuk menyampaikan beberapa bukti pendukung investigasi kasus yang diduga pelanggaran HAM berat tersebut.
Sumpah mubahalah merupakan ajakan memohon laknat dari Allah untuk dijatuhkan kepada orang yang dusta sebagai bukti kebenaran salah satu pihak.
“Untuk ungkap kebenaran sesuai syariat Islam, saya ajak Kapolda Metro buktikan siapa salah siapa benar, siapa yang zalim siapa yang benar, maka saya ajak secara syariat Islam untuk bermubahalah,” ujar Syuhada dalam keterangannya yang disiarkan Front TV, usai bertemu Komnas HAM, Senin (21/12/2020).
Dalam tantangan sumpah mubahalah ini, Syuhada meminta Kapolda Metro membawa anak istrinya, demikian juga dengan Syuhada dia akan menyertakan anak istri juga, untuk bersumpah.
“Bawa anak istri Anda ketemu dengan saya yang juga bawa anak istri, kita mubahalah. Tentukan siapa yang benar, biar Allah yang menentukan kalau anak saya yang salah maka kami sekeluarga dilaknat Allah, apabila mereka yang salah, zalim, mereka yang akan dilaknat Allah beserta keturunannya. Silakan kita buktikan,” tantang Syuhada.
Baca Juga: Kasus Penembakan 6 Laskar FPI, Bagaimana Perkembangan Pengusutan Polisi?
Syuhada mengungkapkan pula kepedihan hati keluarga laskar FPI yang meninggal di tangan polisi.
Dia mengungkapkan hati keluarga mana yang nggak pedih, anak-anak mereka dibunuh ditembak polisi.
Sesudah mereka meninggal masih saja difitnah polisi, dituduh bawa senjata dan berusaha merebut senjata api dari petugas.
“Anak kami dibunuh, difitnah bawa senjata api, dikatakan menyerang polisi. Putra kami kan kawal (Habib), tak logis tiba-tiba sedang konvoi serang polisi, ngapain konvoi ngapain kawal, unlogic. Ini buat kami terpukul dapat fitnah seperti ini. Sudah seperti ini difitnah serang polisi, bawa senjata, tambah sakit hati keluarga. Maka untuk buktikan itu, yang katakan itu (fitnah bawa senjata dan serang polisi) itu kan Kapolda, makanya ajak (mubahalah),” jelasnya.
Komnas HAM juga sudah menggali keterangan dari Kapolda Metro Jaya, Reskrim Mabes Polri, Syukur, perwakilan FPI, saksi, keluarga korban, dan masyarakat terkait insiden yang terjadi di km 50 tol Jakarta-Cikampek pada Senin 7 Desember 2020 dinihari hingga menyebabkan enam orang anggota FPI tewas.
Selanjutnya, Komnas HAM akan meminta keterangan dari kepala Badan Reserse Kriminal Kepolisian Indonesiai terkait dengan autopsi jasad itu.
Berita Terkait
-
Muncul saat Aksi Bela Rempang di Jakarta, Menantu Habib Rizieq Duduk di Karpet dan Dijaga Ketat Laskar FPI
-
Habib Rizieq Simpan Bukti Mobil Peristiwa KM 50: Bukti Kesadisan Genk KM 50 yang Dipimpin Seorang Jenderal
-
Curiga Ada Kejanggalan di Kasus KM 50, SEMMI Desak Kapolri Nonaktifkan Kapolda Metro Jaya
-
Kapolri Siap Buka Peluang Memproses Ulang Kasus KM 50: Apabila Ada Novum Baru
-
Ferdy Sambo Dikaitkan dengan Kasus KM 50, Apa Hubungannya?
Terpopuler
- 5 Bedak Viva Terbaik untuk Tutupi Flek Hitam, Harga Mulai Rp20 Ribuan
- 25 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 1 November: Ada Rank Up dan Pemain 111-113
- Mulai Hari Ini! Sembako dan Minyak Goreng Diskon hingga 25 Persen di Super Indo
- 7 Rekomendasi Mobil Bekas Sekelas Brio untuk Keluarga Kecil
- Sabrina Chairunnisa Ingin Sepenuhnya Jadi IRT, tapi Syaratnya Tak Bisa Dipenuhi Deddy Corbuzier
Pilihan
-
Nasib Sial Mees Hilgers: Dihukum Tak Main, Kini Cedera Parah dan Absen Panjang
-
5 HP dengan Kamera Beresolusi Tinggi Paling Murah, Foto Jernih Minimal 50 MP
-
Terungkap! Ini Lokasi Pemakaman Raja Keraton Solo PB XIII Hangabehi
-
BREAKING NEWS! Raja Keraton Solo PB XIII Hangabehi Wafat
-
Harga Emas Turun Hari ini: Emas Galeri di Pegadaian Rp 2,3 Jutaan, Antam 'Kosong'
Terkini
-
Dipimpin Brigjen Ade Safri, Bareskrim Polri Jual Beras SPHP demi Stabilitas Harga
-
Siap-Siap, BMKG: Hujan Ekstrem Ancam Indonesia, November 2025 - Februari 2026
-
Warga Apresiasi Pelayanan SKCK Online Polda Metro yang Ramah dan Cepat
-
NHM dan Pemerintah Bahas Adendum ANDAL untuk Perkuat Tata Kelola Lingkungan Berkelanjutan
-
Bank Mandiri Akselerasi Industri Kopi Nasional Lewat Jakarta Coffee Week 2025