SuaraJakarta.id - DPRD DKI Jakarta menggelar Bimbingan Teknis (Bimtek) pada Jumat (18/12) sampai Selasa (22/12) di Semarang, Jawa Tengah. Kegiatan ini bertujuan untuk memberikan pelatihan mengenai Badan Kehormatan DPRD DKI.
Ketua Komisi B DPRD DKI Jakarta Abdul Aziz yang turut ikut dalam pelatihan itu mengatakan, Bimtek ini juga di memperi pemahaman mengenai hal-hal mendasar anggota dewan seperti tugas, fungsi, dan kode etik. Menurutnya kegiatan ini penting terlebih banyak anggota DPRD yang notabene masih baru pertama kali terpilih.
"Bimtek rutin sih anggota dewan mengenai badan kehormatan. Fungsi-fungsinya, tugasnya, wewenangnya apa. Termasuk kode etik ya," ujar Aziz saat dihubungi, Selasa (22/12/2020).
Belum lama ini, sebagian besar anggota DPRD mencueki fraksi PSI saat rapat paripurna dengar pandangan umum. Alasannya, PSI dinilai tidak bisa komitmen pada hasil rapat dan malah merubah sikap ketika paripurna.
Baca Juga: Lagi Bimtek di Semarang, Anggota DPRD DKI dari PKS Positif Covid-19
Kejadian ini mengacu pada sikap PSI yang mendadak menolak kenaikan Rencana Kerja Tahunan (RKT) dalam APBD 2021. Padahal, PSI selaku fraksi paling muda di periode saat ini dinilai sudah menyepakati kenaikan RKT pada saat rapat pembahasan.
Kendati demikian, Aziz menyebut di kelas Bimteknya tidak menyinggung langsung masalah PSI itu. Namun, ia menyebut saat ini banyak anggota dewan baru yang belum paham tugas dan fungsinya.
"Kan anggota dewan sekarang banyak yang baru ya. Banyak yang belum paham juga tugas dan fungsinya," tuturnya.
Perubahan sikap PSI mengenai RKT itu dinilai terjadi karena intervensi dari Dewan Pimpinan Wilayah (DPW) partai itu. Sebab anggota fraksi mengaku mendapatkan instruksi untuk menolak rencana tersebut.
Aziz menjelaskan dalam Bimtek diajarkan soal hubungan fraksi dengan partainya. Menurut yang diajarkan dalam Bimtek, fraksi seharusnya lebih mendengar suara rakyat ketimbang partai sendiri.
Baca Juga: Maafkan Guru Pencatut Nama Mega, Ketua DPRD DKI Bakal Lapor ke Megawat
"Jadi kan intinya anggota dewan dipilih oleh rakyat, ketika dia menjadi wakil rakyat, maka yang harus diutamakan itu rakyat bukan partai," pungkas Aziz.
Berita Terkait
-
Menyesal! Pembuat Soal Anies-Mega: Saya Minta Maaf Telah Buat Gaduh
-
Temui Pimpinan DPRD DKI, Guru Pembuat Soal Anies-Mega Minta Maaf
-
Pejabat Sudah Terpapar Corona, Kunker DPRD DKI ke Luar Kota Jalan Terus
-
Alasan Guru Sukirno Bikin Soal Ujian Anies-Mega hingga Bikin Geger Jakarta
-
Anggota DPRD DKI dari Gerindra Mendadak Mundur, Pengganti Langsung Dilantik
Terpopuler
- Jelang Lawan Timnas Indonesia, Pemain China Emosi: Saya Lihat Itu dari Kamar Hotel
- 9 Mobil Bekas Murah Sekelas Alphard Mulai Rp 60 Juta: Captain Seat Nyaman Selonjoran
- 5 Rekomendasi Moisturizer untuk Usia 50 Tahun ke Atas: Wajah Jadi Lembap dan Awet Muda
- 5 Rekomendasi Mobil Tangguh Mulai Rp16 Jutaan: Tampilan Gagah dan Mesin Badak
- 7 Mobil Bekas Toyota-Suzuki: Harga Mulai Rp40 Jutaan, Cocok buat Keluarga Kecil
Pilihan
-
Daftar 5 Pinjol Resmi OJK Bunga Rendah, Solusi Dana Cepat Tanpa Takut Ditipu!
-
Hadapi Jepang, Patrick Kluivert Akui Timnas Indonesia Punya Rencana Bagus
-
Usai Tepuk Pundak Prabowo Subianto, Kini Handphone Ole Romeny Disita
-
5 Rekomendasi HP Murah Rp 2 Jutaan Baterai Jumbo Terbaru Juni 2025
-
Ustaz Yahya Waloni Meninggal Dunia saat Khutbah Jumat, Ini Profilnya
Terkini
-
Cuan di Hari Raya Idul Adha 1446 H, Warga Jakarta Wajib Klaim 5 Saldo DANA Gratis Ini
-
Rahasia Sukses Berburu DANA Kaget: Tips, Trik, & Link Terbaru di Sini
-
Cara Kredit iPhone di iBox Pakai Kartu Kredit Dan Paylater, Solusi Bila Minim Budget
-
Tambahan Saldo DANA Kaget Untuk Liburan, Ada 10 Link Yang Bisa Jadi Ladang Berburu
-
Jangan Sampai Ketinggalan, Ini Cara Cepat Klaim DANA Kaget Sebelum Kehabisan