Rizki Nurmansyah
Jum'at, 25 Desember 2020 | 14:20 WIB
Ilustrasi jenazah PNS Dinkes. [Antara]

Berkali-kali dipanggil, almarhum tidak menjawab, hingga akhirnya tukang sayur menitipkan pesanan almarhum kepada Mahmudah, yakni pemilik kontrakan.

Selang beberapa jam kemudian, sekitar pukul 08.00 WIB, saksi Ade Rahmawati—anak pemilik kontrakan—mencoba mengantarkan sayuran milik almarhumah yang dititipkan tadi.

Ade kemudian mengetuk pintu dan memanggil almarhum yang diyakini berada di dalam kamar. Tapi, almarhum tetap tidak merespons panggilan.

Karena curiga, saksi Ade melaporkan hal tersebut kepada Kosasih (Ketua RT).

Lalu para saksi mencoba membuka jendela kamar kontrakan almarhum untuk mencari tahu.

"Ketika jendela dibuka, saksi melihat korban dalam keadaan posisi terlentang dan mulut mengeluarkan busa," papar Iskandarsyah.

Karena para saksi menduga korban telah meninggal dunia, lalu melaporkan kasus penemuan mayat ini ke Polsek Cilandak untuk ditindaklanjuti.

"Dari hasil pemeriksaan awal, tidak ditemukan tanda tanda luka bekas penganiayaan. Diduga korban meninggal dunia karena sakit," kata Iskandarsyah.

Ilustrasi evakuasi mayat. (BeritaJatim)

PNS Dinkes tersebut tinggal seorang diri di kontrakan tersebut. Proses evakuasi almarhumah dilakukan dengan prosedur protokol kesehatan untuk mengantisipasi penyebaran Covid-19.

Baca Juga: Warga Cilandak Geger! PNS Wanita Ditemukan Tewas dengan Mulut Berbusa

"Proses pengecekan dari Puskesmas dengan prosedur Covid-19," pungkasnya.

Load More