"Saya dapat kabar telepon dari paman yang tinggal tak jauh dari Masjid Al Istiqomah kalau orang tua melempar bom molotov. Keluarga syok mendengarnya," paparnya.
"Kemudian saya ditemani kepala desa sini pergi ke Polsek Cengkareng karena katanya ada di sana (Djamsuri)," sebutnya.
Sesampainya di Polsek Cengkareng, Sendy bertemu dengan pengurus Masjid Al Istiqomah dan diceritakan bahwa Djamsuri telah melempar bom molotov.
"Sudah diceritakan seperti itu. Saya atas nama keluarga minta maaf kepada pengurus masjid itu. Kemudian (mereka) bilang kalau (mau) minta maaf di masjid saja. Akhirnya saya ke masjid," paparnya.
"Di Masjid saya membuat video permintaan maaf dan sekaligus klarifikasi di depan warga setempat perihal kondisi ayah," paparnya.
Setelah itu, Sendy mendapat kabar bahwa Djamsuri telah dipindahkan ke Polres Jakarta Barat. Dari Masjid Al Istiqomah langsung bergegas ke sana.
"Alhamdulillah saya bertemu bapak di Polres Jakarta Barat. Tapi hanya diizinkan bertemu sebentar karena alasannya masih proses pendalaman," imbuhnya.
"Kemudian akhirnya saya putuskan pulang ke rumah karena sudah larut malam. Saya juga pesan ke pihak Polres agar bisa dijaga dan tidak diapakan," lanjutnya.
Dirawat di RSJ
Baca Juga: 5 Fakta Djamsuri, Pelaku Pelemparan Bom Molotov di Masjid Al-Istiqomah
Sendy menyebutkan, ayahnya memang Orang Dengan Gangguan Jiwa (ODGJ). Djamsuri juga pernah dirawat di Rumah Sakit Jiwa (RSJ) Grogol.
"Tapi pihak polisi meminta bukti otentik kalau memang ayah saya pernah dirawat di RS Jiwa Grogol, Jakarta mengalami gangguan kejiwaan. Karena itu sekarang sedang diurus sama abang saya," katanya.
Sebelumnya, Kepala Desa Jatimulya, Poniman mengatakan, Djamsuri merupakan ODGJ. Sebab, dia pernah menyundut kulitnya sendiri dengan bara rokok.
Hal tersebut dilakukan untuk mengobati penyakit kulit gatal-gatal yang dialami Djamsuri. Sendy membenarkan hal itu.
"Iya memang benar ayah saya punya penyakit kulit itu gatal-gatal. Dia sempat bara rokok ditempelkan ke kulit yang dirasa gatalnya itu, cuman beberapa kali saya selalu larang itu salah," jawabnya.
Kendati demikian, Sendy mengaku, ayahnya tetap selalu melakukan hal yang diluar kewajaran tersebut. Bahkan sebenarnya keluarga melarang Djamsuri mengojek.
Berita Terkait
-
Cara Menyelamatkan Diri dari Serangan Bom Molotov di Tengah Aksi Massa
-
Delpedro Marhaen dkk Dicap Provokator Demo Rusuh di Jakarta, Polisi: Ada Tutorial Rakit Bom Molotov
-
Provokasi Anarko Berujung Gas Air Mata Nyasar ke Unisba, Polisi Sebut karena Tertiup Angin
-
Logo PKI dan Bir Mahal Jadi Barang Bukti Demo Polres Samarinda, Panen Cibiran publik
-
Ricuh Demo di Polda Metro, Polisi Pukul Mundur Massa dengan Water Cannon
Terpopuler
- Bak Bumi dan Langit, Adu Isi Garasi Menkeu Baru Purbaya Yudhi vs Eks Sri Mulyani
- Kata-kata Elkan Baggott Jelang Timnas Indonesia vs Lebanon Usai Bantai Taiwan 6-0
- Menteri Keuangan RI Sri Mulyani Dicopot
- Mahfud MD Terkejut dengan Pencopotan BG dalam Reshuffle Kabinet Prabowo
- Viral Murid SD Kompak Tolak Makan Gratis, Anak-Anak Jujur Masalahnya di Menu?
Pilihan
-
3 Kontroversi Purbaya Yudhi Sadewa di Tengah Jabatan Baru sebagai Menteri
-
Indonesia di Ujung Tanduk, Negara Keturunan Jawa Malah Berpeluang Lolos ke Piala Dunia 2026
-
5 Rekomendasi HP Murah Rp 1 Jutaan Memori 256 GB, Terbaru September 2025
-
IHSG Jeblok Hingga 1 Persen di Sesi I Perdagangan Selasa Setelah Sertijab Menteri Keuangan
-
19 Tewas di Aksi Demo Anti Korupsi, Eks Persija Jakarta: Pemerintah Pembunuh!
Terkini
-
Cuan Instan! 3 Link DANA Kaget Hari Ini Siap Diklaim, Saldo hingga Rp145 Ribu Langsung Cair
-
Lisa Mariana Tes DNA di Singapura? Ini Respons Tim Hukum Ridwan Kamil
-
Livin Merchant Milik Bank Mandiri Menangkan AIBP Enterprise Innovation Awards 2025
-
TransTRACK Academy Gelar Pelatihan Digital Supply Chain untuk Tingkatkan Efisiensi Distribusi
-
Polisi Masih Buru Aktor Intelektual Kerusuhan Jakarta