Scroll untuk membaca artikel
Agung Sandy Lesmana | Fakhri Fuadi Muflih
Rabu, 06 Januari 2021 | 10:40 WIB
Ilustrasi--Pasien Covid-19 sulit dapat kamar di RS rujukan pemerintah. (Suara.com/Iqbal)

SuaraJakarta.id - Di awal tahun 2021 ini, angka penularan Covid-19 di Jakarta masih terus tinggi di atas 1.000 orang setiap harinya. Imbasnya, kapasitas rumah sakit rujukan penanganan pasien yang terjangkit virus corona semakin menipis.

Berdasarkan data yang diunggah oleh akun Instagram resmi Pemerintah Provinsi (Pemprov) DKI Jakarta, @dkijakarta, tingkat okupansi tempat tidur tiap pekannya mengalami peningkatan. Sejak 28 Desember hingga 3 Januari, tempat isolasi di RS rujukan telah terisi 87 persen.

DKI sendiri sejauh ini sudah menyediakan 7.739 kamar isolasi. Artinya, 6385 tempat tidur sudah terisi oleh pasien yang terpapar Covid-19.

Sementara itu untuk Intensive Care Unit (ICU), dari 960 kamar, 762 ruangan di antaranya sudah terisi. Dengan demikian maka 79 persen kamar ICU sudah terisi sejauh ini.

Baca Juga: Ahli: Banyak Pasien Kanker Terabaikan Bila Virus Corona Tak Berakhir!

Seluruh ruang ICU dan tempat isolasi itu tersebar di 98 Rumah Sakit rujukan penanganan pasien Covid-19.

Pada rentang waktu yang sama, dari 28 Desember sampai 3 Januari 2021, 12.907 orang dinyatakan positif dari 103.904 orang yang menjalani tes swab PCR.

Tingkat keterisian RS rujukan Covid-19 sendiri mulai meningkat sejak pertengahan November 2020. Padahal di awal bulan, angka okupansi tempat tidur isolasi sempat rendah seiring dengan penambahan pasien Covid-19 hariannya yang berada di bawah angka 1.000 orang.

Saat itu, kamar isolasi yang terisi hanya 52 persen dan ICU juga di kisaran 58 persen. Namun begitu pasien harian terus bertambah di atas angka 1.000 orang setiap harinya, tingkat keterisian RS rujukan juga terus meningkat hingga sekarang.

Wakil Gubernur DKI Jakarta Ahmad Riza Patria menyebut pihaknya sudah menambah unit Rumah Sakit (RS) rujukan pasien Covid-19 di ibu kota. Terlebih lagi diperkirakan pasien corona akan bertambah karena momen libur natal dan tahun baru (nataru).

Baca Juga: Sudah di Atas 60 Tahun, Wapres Ma'ruf Tak Memungkinkan Dapat Vaksin Sinovac

Politisi Gerindra ini menyebut ada tiga RS rujukan di Jakarta Barat dan Timur yang baru ditunjuk. Dengan demikian maka total RS rujukan penanganan Covid-19 di ibu kota sekarang berjumlah 101.

"Penambahan terakhir ada 3 RS, yaitu RS Ukrida di Jakarta Barat, RS Antam Medika di Jakarta Timur, dan RS Harapan Jayakarta juga di Jakarta Timur," tuturnya.

Terkait dengan penambahan tiga Rumah Sakit itu, Riza tak menjelaskan total kapasitas pasien corona di Jakarta sekarang ini. Ia hanya menyatakan warga tak perlu khawatir karena jumlahnya akan terus ditambah.

"Jakarta memang menyediakan banyak fasilitas, warga tidak perlu khawatir, kita akan terus menambah fasilitas rumah sakit," pungkasnya.

Berikut pergerakan okupansi bed isolasi dan bed ICU di Jakarta sejak awal November hingga 3 Januari:

26 Oktober - 1 November
- Bed isolasi: 52 persen
- Bed ICU: 58 persen

2 November - 8 November
- Bed isolasi: 56 persen
- Bed ICU: 60 persen

9 November - 15 November
- Bed isolasi: 65 persen
- Bed ICU: 67 persen

16 November - 22 November
- Bed isolasi: 75 persen
- Bed ICU: 69 persen

23 November - 29 November
- Bed isolasi: 79 persen
- Bed ICU: 74 persen

30 November - 6 Desember
-Bed isolasi: 79 persen
- Bed ICU: 72 persen

7 Desember - 13 Desember
- Bed isolasi: 80 persen
- Bed ICU: 73 persen

14 Desember - 20 Desember
- Bed isolasi: 85 persen
- Bed ICU: 80 persen

28 Desember - 3 Januari
- Bed isolasi: 87 persen
- Bed isolasi: 78 persen

Load More