Scroll untuk membaca artikel
Pebriansyah Ariefana | Stephanus Aranditio
Minggu, 10 Januari 2021 | 14:50 WIB
Tim gabungan melakukan pencarian Pesawat Sriwijaya Air SJ 182 rute Jakarta - Pontianak yang hilang kontak di perairan Kepulauan Seribu, Jakarta, Minggu (10/1/2021). [Suara.com/Angga Budhiyanto]

SuaraJakarta.id - Kepala Rumah Sakit Polri Brigjen Pol Asep Hendradiana menyampaikan bahwa hingga Minggu (10/1/2021) pukul 13.00 WIB pihaknya sudah menerima 12 data antemortem keluarga penumpang Pesawat Sriwijaya Air SJ 182 yang jatuh di Perairan Kepulauan Seribu.

Asep menyebut RS Polri juga sudah menerima satu bagian tubuh dari tim gabungan Basarnas-TNI-Polri yang datang pada dini hari tadi.

"Sampai sekarang kita sudah menerima laporan dari 12 keluarga korban," kata Asep dalam jumpa pers di RS Polri, Kramat Jati, Jakarta Timur, Minggu (10/1/2021).

"Kita juga di posko postmortem telah juga menerima satu buah kantong jenazah yang berisi body part," ucapnya.

Baca Juga: Dihujat Habis! Anisa Bahar Sebut Korban Sriwijaya Air Bandel Tak Matikan HP

Meski begitu Tim DVI Polri hingga saat ini belum berhasil mengidentifikasi bagian tubuh korban tersebut.

Asep mengimbau keluarga korban untuk segera menghubungi ke nomor hotline Rumah Sakit Polri: 0812-3503-9292.

Diketahui, Pesawat Sriwijaya Air SJ-182 jatuh di perairan Kepulauan Seribu antara Pulau Laki dan Pulau Lancang, Kabupaten Kepulauan Seribu, DKI Jakarta pada Sabtu (9/1/2021).

Pesawat bernomor registrasi PK-CLC jenis Boeing 737-500 itu sempat hilang kontak setelah take off dari Bandara Sukarno Hatta pada pukul 14.40 WIB dan dijadwalkan mendarat di Bandara Supadio Pontianak pukul 15.50 WIB.

Berdasarkan data manifest, pesawat yang diproduksi tahun 1994 itu membawa 62 orang terdiri atas 50 penumpang dan 12 orang kru.

Baca Juga: Suasana Terkini Pencarian Pesawat Sriwijaya Air SJ 182

Dari jumlah tersebut, 40 orang dewasa, tujuh anak-anak, tiga bayi. Sedangkan 12 kru terdiri atas, enam kru aktif dan enam kru ekstra.

SJ-182 hilang kontak pada posisi 11 nautical mile di utara Bandara Internasional Soekarno-Hatta, Tangerang, setelah melewati ketinggian 11.000 kaki dan pada saat menambah ketinggian di 13.000 kaki.

Load More