Scroll untuk membaca artikel
Agung Sandy Lesmana | Bagaskara Isdiansyah
Senin, 11 Januari 2021 | 10:29 WIB
Bayi berusia 7 tahun anak korban Sriwijaya Air jatuh. (Suara.com/Tyo)

SuaraJakarta.id - Proses identifikasi terhadap jenazah korban pesawat Sriwijaya Air SJ182 yang  jatuh di Kepulauan Seribu, Jakarta masih terus dilakukan. Sejauh ini, Tim Disaster Victim Identification (DVI) Rumah Sakit Polri sudah mengumpulkan sebanyak 40 sampel DNM dari keluarga korban. 

Karopenmas Divisi Humas Polri, Brigjen Rusdi Hartono merinci 40 sampel itu didapatkan dari beberapa daerah termasuk keluarga korban pesawat Sriwijaya Air di Pontianak.

"14 sampel itu kita dapat di RS Polri di Kramat Jati ini kemudian 24 sampel kita dapat kan dari Pontianak. Kemudian satu sampel dari Jawa Timur kemudian satu sampel dari Sulawesi Selatan sampai saat ini berjumlah 40 sampel DNA yang telah diterima oleh tim DVI," kata Rusdi di RS Polri, Kramat Jati, Jakarta Timur, Senin (11/1/2021).

RS Polri menggelar konferensi pers soal kasus pesawat Sriwijaya Air jatuh. (Suara.com/Bagaskara)

Menurutnya, hingga hari ini, tim DVI juga sudah menerima sudah menerima 16 kantong jenazah dan 3 kantong properti terkait jatuhnya pesawat Sriwijaya Air SJ182.

Baca Juga: 3 Posko Antemortem Korban Sriwijaya Air, Salah Satunya di Bandara Supadio

"Hingga pukul 09.00 WIB, tim DVI sudah menerima 16 kantong jenazah dan 3 kantong properti," katanya. 

Menurut Rusdi, pihaknya akan langsung melakukan proses identifikasi terhadap sejumlah kantong jenazah yang sudah ditemukan. Selain itu, data-data hingga sampel dari keluarga korban juga masih akan didata.

"Ke depan tim akan dilakukan identifikasi dan petugas antemortem terus kumpulkan data korban," tuturnya.

Load More