SuaraJakarta.id - Billian Purnama Oktara, kakak Isti Yudha Prastika—korban tragedi Sriwijaya Air SJ 182—mengaku sempat mendapat pertanda terkait musibah yang menimpa keluarganya saat ini.
Dua pekan sebelum sang adik jadi korban kecelakaan pesawat Sriwijaya Air SJ 182, Billi mengaku seperti mendapat sebuah isyarat.
Ditemui SuaraJakarta.id—grup Suara.com—di kediamannya di Perumahan Reni Jaya, Pamulang, Tangerang Selatan, Senin (11/1/2021) malam, Billi mengatakan saat itu tiba-tiba bingkai foto keluarga di rumahnya terjatuh tanpa sebab.
Namun, saat itu Billi mengaku belum tersadar bahwa jatuhnya bingkai foto keluarga adalah firasat musibah yang dialami Isti.
"Kalau di saya sendiri dua minggu lalu waktu orang tua ke rumah main sama cucu-cucunya di rumah, foto kami jatuh. Jatuh tanpa sebab, kacanya nggak pecah, bingkainya nggak pecah, waktu itu saya lagi sakit. Ooh mungkin karena saya lagi sakit, makanya jatuh," kata Billi.
"Percaya nggak percaya, itu feeling, firasat bingkai jatuh tanpa sebab, pakunya ada, mungkin talinya copot. Tapi ya nggak tahu, firasat atau apa jatuh (biasa) aja, enggak ada angin enggak ada apa, enggak ada yang mukul dinding juga. Itu aja (firasatnya) sebenarnya," sambungnya.
Masih Berharap Selamat
Meski sudah memasuki hari ketiga tragedi SJ 182 itu terjadi, namun pihak keluarga masih berharap Isti selamat dari insiden nahas di awal tahun 2021 itu.
"Kita sendiri berharap mudah-mudahan Isti masih bisa berenang ke samping (ke tepian), sehat, sampai saat ini masih percaya nggak percaya," ungkap Billi.
Baca Juga: Hari Ketiga Tragedi Sriwijaya Air, Ayah: Masih Kebayang Wajah Isti, Berat!
Terkini, pihak keluarga enggan menggelar tahlilan atau pengajian untuk Isti Yudha Prastika.
Mereka, masih menunggu kabar Isti 100 persen, baik selamat atau pun tidak selamat dengan ditemukan jasadnya secara utuh.
"Walaupun dapat kiriman bunga, tapi orang tua saya enggak mau ngadain pengajian karena belum yakin. Masih merasa ada kok ada. Makanya belum ada pengajian, bangku kita taruh di sini (di luar) karena banyak tamu yang datang. Masih benar-benar belum percaya, masih nunggu clear 100 persen, makanya kita enggak ada pengajian. Belum rela mengadakan itu," ungkap Billi.
Billi menambahkan, awalnya dia dan keluarganya tak percaya bahwa Isti menjadi korban kecelakaan pesawat Sriwijaya Air SJ 182.
Pasalnya, Isti bekerja sebagai pramugari NAM Air bukan Sriwijaya Air. Meski satu manajemen, tapi kedua maskapai itu memiliki pesawat masing-masing sesuai namanya.
"Nggak menyangka Isti ada dalam daftar korban itu, karena Isti kan pramugari di NAM Air. Meskipun satu manajemen tapi nama pesawatnya kan beda NAM Air sendiri dan Sriwijaya juga pesawatnya sendiri," kata Billi.
Tag
Berita Terkait
-
Kronologi Jatuhnya Pesawat Latih yang Merenggut Nyawa Marsma TNI Fajar Adriyanto
-
Evakuasi Bangkai Pesawat Latih yang Jatuh di Bogor
-
Mengenang Marsma Fajar Adriyanto: Dari Kokpit F16 di Bawean hingga Kecelakaan Pesawat Latih di Bogor
-
Marsma Fajar Adriyanto Gugur dalam Kecelakaan Pesawat, Jenazah Diterbangkan ke Probolinggo
-
Mengenal 'Red Wolf', Pilot Legendaris F-16 yang Gugur dalam Kecelakaan Pesawat Latih di Bogor
Terpopuler
- 5 Rekomendasi Moisturizer Anti Aging Wardah agar Wajah Bebas Flek Hitam dan Glowing
- Dukung Pertumbuhan Ekosistem Kecantikan dan Fashion, BRI Hadirkan BFF 2025
- Kantornya Dikepung Ribuan Orang, Bupati Pati Sudewo: Saya Tak Bisa Dilengserkan
- Eks Menteri Agama Gus Yaqut Dicekal Terkait Korupsi Haji! KPK Ungkap Fakta Mengejutkan
- 5 Rekomendasi Bedak Padat yang Tahan Lama dan Glowing, Harga Mulai Rp30 Ribuan
Pilihan
-
80 Tahun Kemerdekaan RI: Lapangan Kerja Kurang, 7 Juta Nganggur, 70 Juta Bekerja Tanpa Jaminan!
-
Core Indonesia: 80 Tahun Merdeka, Indonesia Masih Resah soal Kondisi Ekonomi
-
Efisiensi Anggaran jadi Bumerang, Kenaikan PBB Bikin Warga Pati Hingga Cirebon Berang
-
Kenaikan PBB 250 Persen Bikin Warga Pati Ngamuk, Kebijakan Efisiensi Anggaran Disebut Biang Keroknya
-
Daftar Daerah yang Naikkan PBB Gila-gilaan: Amuk Warga Pati Jadi Puncak Gunung Es