Rizki Nurmansyah
Selasa, 12 Januari 2021 | 16:03 WIB
Foto kolase Shelfi Ndaro (kiri) dan Sarah Beatrice Alomau. Nama Sarah masuk dalam manifest pesawat Sriwijaya Air SJ 182 yang jatuh di perairan Kepulauan Seribu. Diduga nama Sarah digunakan Shelfi untuk terbang dengan SJ 182 rute Jakarta-Pontianak. [Ist]

"Jadi mereka berdua teman di tempat kerja, Pergudangan 8. Kontrakan mereka berdekatan. Beatrice biasa datangi ke kos (kosan Sarah)," ujarnya.

"Sarah tidak pernah tahu, identitasnya dipakai entah difoto atau digimanakan tidak tahu. Yang saya pertanyakan itu dia bisa pakai copy-an untuk perjalanan dan swab," imbuhnya melanjutkan cerita.

Diketahui, Sarah tinggal di salah satu kontrakan di Kabupaten Tangerang, Banten.

Richard mengungkapkan dirinya langsung menghubungi Sarah setelah namanya tertera dalam manifest Sriwijaya Air SJ 182 yang jatuh akhir pekan lalu.

"Saya coba kontak Sarah, ia ngangkat telepon. Akhirnya minta bantu koordinasi dengan Sriwijaya," ujarnya.

Saat berkomunikasi dengan Sarah ia mencoba memastikan apakah Shelfi Ndaro sempat meminjam KTP-nya.

"Kok bisa sih temannya pakai identitasnya (Sarah). Memang sudah cerita sebelumnya Shelfi Ndaro mau ke Pontianak bersama calon suaminya," jelasnya.

Ia pun mempertanyakan, kenapa orang yang tidak terbang tetapi namanya bisa masuk dalam manifest.

"Kenapa yang enggak bawa identitas asli bisa terbang? Yang meninggal itu bukan Sarah tapi Shelfi Ndaro," tegasnya.

Baca Juga: Tak Mampu Bayar Swab, Dua Pemuda Ini Selamat dari Maut Sriwijaya Air SJ 182

Lebih lanjut, pihaknya sudah mengambil langkah hukum terkait kasus tersebut. diantaranya dengan mengonfirmasi kepada pihak Sriwijaya Air.

"Kami sudah melaporkan karena sudah diberikan kuasa dan memberikan nomor handphone saya sebagai pengacara Sarah. Saya minta Sriwijaya kooperatif karena ini menyangkut nama seseorang dan asuransi," pungkasnya.

Kontributor : Hairul Alwan

Load More