Scroll untuk membaca artikel
Pebriansyah Ariefana
Rabu, 20 Januari 2021 | 16:38 WIB
Presiden Perdamaian Dunia Djuyoto Suntani (dokk pribadi)

SuaraJakarta.id - Presiden Perdamaian Dunia Djuyoto Suntani meninggal dunia karena tifus. Djuyoto Suntani juga punya masalah dengan jantung.

Djuyoto Suntani meninggal karena sakit tifus. Djuyoto Suntani meninggal dunia saat menjalani perawatan di Rumah Sakit Abdi Waluyo Jakarta.

Djuyoto Suntani dimakamkan di permakaman keluarga di kawasan Gong Perdamaian Dunia, Plajan, Pakis Aji, Jepara.

Djuyoto Suntani sempat menghebohkan warganet karena pengakuannya sebagai Presiden Komite Perdamaian Dunia.

Baca Juga: Sentil Jokowi, Rocky: Divided Nation Kok Berusaha Nasehati United Nations

Djuyoto Suntani meninggal dunia, Senin (18/1/2021). Jenazah Djuyoto Suntani dimakamkan di Desa Plajan, Kecamatan Pakis Aji, Jepara, Jawa Tengah.

Presiden Perdamaian Dunia Djuyoto Suntani (dokk pribadi)

Kabar duka tentang Djuyoto Suntani meninggal diunggah di beberapa akun Facebook. Unggahan itu mengabarkan bahwa Presiden The World Peace Committee itu meninggal dunia pada Senin (18/1/2021).

Kabar tersebut dibenarkan oleh adik Djuyoto Suntani, Tya Suntani.

"Nggih leres [iya benar, saat ditanya terkait Djuyoto wafat]. Sudah kemarin Senin, hari ini tahlil terakhir untuk umum," kata Tya, Rabu (20/1/2021).

Diberitakan sebelumnya, Djuyoto sempat menggegerkan publik dengan pengakuannya sebagai Presiden Perdamaian Dunia.

Baca Juga: Aksi Prajurit TNI Hadang Tank Israel di Blue Line

Organisasi tersebut diklaim memiliki 202 negara anggota. Saat berbincang dengan Solopos.com, Senin (10/8/2020), Djuyoto mengatakan The World Peace Committee dibentuk pada 7 Maret 1997 di Basel, Swiss.

Djuyoto Suntani merupakan pemprakarsa organisasi yang bertujuan menciptakan satu peradaman di Bumi.

Semua makhluk Bumi adalah satu keluarga yang saling menyayangi. WPC juga aktif dalam mendamaikan berbagai sengketa antar-negara.

Presiden Perdamaian Dunia Djuyoto Suntani (dokk pribadi)

Djuyoto Suntani mencontohkan kerja WPC dalam menyelesaikan konflik antara pemerintahan Kolombia dengan kelompok pemberontak FARC.

Saat itu dia mengaku menaruh gong perdamaian dunia di Paipa, Kolombia, sebagai simbol persatuan Kolombia.

Pada 2020 lalu, istri Djuyoto, Astrid Suntani menggegerkan jagat politik Kota Solo. Dia menyatakan siap maju melawan Gibran Rakabuming Raka di Pilkada Solo 2020.

Load More