Scroll untuk membaca artikel
Rizki Nurmansyah
Kamis, 21 Januari 2021 | 15:12 WIB
Pedagang merapikan cabai di Pasar Induk Kramat Jati, Jakarta Timur, Kamis (30/01).[Suara.com/Alfian Winanto]

SuaraJakarta.id - Pemerintah Provinsi DKI Jakarta, melalui Dinas Ketahanan Pangan, Kelautan dan Perikanan (KPKP), menggelar Gerakan Pangan Murah di Jakarta Barat.

Gerakan ini dilakukan untuk mengatasi lonjakan harga cabai rawit yang melambung saat ini.

Diketahui, dalam beberapa hari terakhir, harga cabai rawit di sejumlah pasar tradisional di Jakarta Barat, mengalami lonjakan.

Lonjakan harga itu terjadi pada cabai rawit merah dan hijau.

Baca Juga: Melonjak, Harga Cabai Rawit di Jakarta Barat Capai Rp86 Ribu Per Kilogram

“Untuk cabai rawit rata-rata masih tinggi, ada yang mencapai Rp 86.000 per kilogram,” ujar Kepala Suka Dinas KPKP DKI Jakarta Iwan Indriyanto, Kamis (21/1/2021).

Adapun harga cabai rawit sebelumnya berkisar di harga Rp 60.000.

Kenaikan harga cabai rawit tersebut terjadi di sejumlah pasar seperti Pasar Kalideres, Pasar Tomang Barat, Pasar Ganefo, Pasar Pos Pengumben, Lokbin Meruya, Pasar Pecah Kulit dan Pasar Jembatan Besi.

Gerakan Pangan Murah digelar untuk menjual langsung beberapa komoditas pangan di bawah harga pasaran.

Gerakan Pangan Murah tersebut bekerjasama dengan Perumda Pasar Jaya dan Badan Ketahanan Pangan Kementerian Pertanian RI.

Baca Juga: Mahal! Harga Cabai Rawit di Jakarta Barat Melonjak

Kegiatan tersebut dilaksanakan di Pasar Tomang Barat, Grogol Petamburan, Jakarta Barat.

Di sana, disediakan delapan komoditas seperi beras, gula pasir, minyak goreng, cabai merah keriting, cabai rawit keriting,cabai rawit merah, bawang merah, bawang putih dan telur ayam.

Cabai rawit merah dijual sekitar Rp 60.000 per kilogram. Selain itu, cabai merah keriting dijual seharga Rp 40.000 per kilogram.

“Gerakan Pangan Murah melalui penjualan langsung guna menekan tingginya harga tersebut,” kata Iwan. [Antara]

Load More