SuaraJakarta.id - Banjir menggenangi underpass Taman Cibodas, Kota Tangerang, Jumat (29/1/2021). Ketinggian air sempat mencapai 80 sentimeter (cm).
Staf Balai Besar Wilayah Sungai Citarum-Cisadane Kemeterian PUPR, Dadang Muhammad Yahya, mengatakan kekinian banjir mulai surut.
Dadang menjelaskan jika daerah tersebut memang kawasan rawan banjir. Sebab, topografinya cukup rendah.
"Luapan daripada air sungai, kalau kita lihat memang ini kawasan rendah. Jadi secara topografi ini daerah rendah dan relevansinya dengan sungai itu (Sabi) sangat tipis," tuturnya.
Dadang menambahkan, banjir di underpass Taman Cibodas Tangerang diperparah dengan adanya perumahan di kawasan terasebut. Sehingga luas sungai menjadi menyempit.
"(Kemudian) ada perumahan Taman Cibodas yang mempersempit penampungan air sungai itu sangat berpengaruh. Jadi keadaan, kenaikan dari permukaan air sungai ini tidak hanya hujan lokal saja, ini kemungkinan terjadi hulunya," kata Dadang.
Hal senada dikatakan salah seorang warga setempat Muhammad Tomi.
Ia mengaku jalan tersebut sempat digenangi banjir setinggi 80 cm pada Jumat dini hari sekitar pukul 04.00 WIB.
Beberapa jam setelahnya, kata Tomi, banjir mulai surut hingga ketinggian lutut orang dewasa.
Baca Juga: Siaga! 34 Kelurahan di DKI Jakarta Rawan Banjir, Begini Alasannya
"Kalau tadi pagi, sekitar pukul 06.30 WIB, banjirnya menyentuh lutut (di) sini," ungkap Tomi.
Tomi menjelaskan bahwa banjir di underpass Taman Cibodas terjadi karena luapan air Sungai Sabi, yang melintas di bawah jalan tersebut.
Selain itu, curah hujan tinggi yang terjadi sejak dini hari ini juga menjadi faktor penyebab banjir.
"Hujan satu atau setengah jam saja, di sini sudah banjir. Emang luapan dari Kali Sabi," kata Tomi.
Banjir di underpass Taman Cibodas Tangerang sempat membuat para pengendara terpaksa harus melewati flyover Jalan Gatot Subroto. Begitu pula sebaliknya.
"Tadi pagi, warga ya harus lewat flyover atas sini. Kalau yang dari Barat (Jalan Gatot Subroto) ke Timur (Jalan Underpass Taman Cibodas), itu juga harus lewat atas," urai Tomi.
Berita Terkait
-
Fakta di Balik Aisar Khaled Diusir di Bali, Ternyata Ini Biang Keroknya
-
Bantuan Banjir Berujung Ricuh: Influencer Aisar Khaled Ditegur Warga di Bali, Kenapa?
-
Bukan Septic Tank! Ternyata Ini Sumber Ledakan di Pamulang yang Rusak 20 Rumah
-
Tanggapi Komeng dan Pramono Soal Banjir, PSI Desak Pemprov DKI Ikut Perbaiki Wilayah Hulu
-
Nana Mirdad Balas Menohok Sentilan Netizen Soal Pamer Bantu Korban Banjir Bali
Terpopuler
- Media Belanda Heran Mauro Zijlstra Masuk Skuad Utama Timnas Indonesia: Padahal Cadangan di Volendam
- Pengamat Desak Kapolri Evaluasi Jabatan Krishna Murti Usai Isu Perselingkuhan Mencuat
- Anak Wali Kota Prabumulih Bawa Mobil ke Sekolah, Padahal di LHKPN Hanya Ada Truk dan Buldoser
- Profil Ratu Tisha dan Jejak Karier Gemilang di PSSI yang Kini Dicopot Erick Thohir dari Komite
- Harta Kekayaan Wali Kota Prabumulih, Disorot usai Viral Pencopotan Kepala Sekolah
Pilihan
-
Gelombang Keracunan MBG, Negara ke Mana?
-
BUMN Tekstil SBAT Pasrah Menuju Kebangkrutan, Padahal Baru IPO 4 Tahun Lalu
-
Kemiskinan dan Ketimpangan Ekonomi RI Seperti Lingkaran Setan
-
Core Indonesia Sebut Kebijakan Menkeu Purbaya Suntik Rp200 Triliun Dinilai Salah Diagnosis
-
When Botanies Meets Buddies: Sporadies Meramban Bunga Jadi Cerita
Terkini
-
Tuduh Termul, Gus Nur Bandingkan Aturan Baru KPU Dengan Pelamar Kerja Bergaji UMR
-
Ngeri! Bus Transjakarta Hantam Bangunan di Cakung, Penumpang dan Warga Terluka
-
Jumat Berkah Banjir Rezeki: Klaim Saldo DANA Kaget Gratis Disini Ada Saldo Rp 149 Ribu
-
Cara Menghindari Gangguan Kecemasan Akibat Konsumsi Informasi di Media Sosial
-
Tak Banyak yang Tahu, Pulau di Indonesia Ini Ternyata Pernah Keluar dari NKRI