SuaraJakarta.id - Penyebab Sriwijaya Air SJ182 atau Sriwijaya Air jatuh perlahan terungkap. Pilot sempat meminta menara pengawas untuk berbelok karena untuk menghindari cuaca buruk.
Hal itu diungkap kan Komite Nasional Keselamatan Transportasi (KNKT). KNKT menyebutkan pesawat Sriwijaya Air SJ182 rute Jakarta-Pontianak sebelum jatuh pada 9 Januari lalu sempat menghadapi cuaca buruk.
Ketua KNKT Soerjanto Tjahjono mengatakan dari data yang sudah dikumpulkan saat ini, pesawat tersebut sempat menghadapi cuaca buruk. KNKT sendiri saat ini masih melakukan investigasi penyebab kecelakaan pesawat Sriwijaya Air.
"Dia lepas landas pada pukul 14.36 WIB setelah itu sempat meminta arah 075 kepada menara pengawas karena menghindari cuaca," kata Soerjanto dalam rapat kerja dengan Komisi V DPR, Rabu (3/2/2021).
Baca Juga: KNKT Bantah Klaim Sriwijaya Air SJ182 Alami Full Stall
Soerjanto menjelaskan, saat pesawat tersebut terbang, sebelumnya terdapat pesawat Air Asia dengan tujuan atau rute yang sama Jakarta-Pontianak.
Sementara setelah pesawat Sriwijaya Air lepas landas, terdapat satu pesawat dengan rute yang sama juga.
"Namun kedua pesawat yang di depan dan di belakangnya (Sriwijaya Air PK-CLC) ini tidak ada masalah," ujar Soerjanto.
Sementara itu, Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi menjelaskan, pesawat tersebut lepas landas di Bandara Soekarno-Hatta pada pukul 14.36 WIB dengan tujuan Pontianak.
Setelah lepas landas, Budi mengatakan pesawat tersebut masih berkomunikasi dengan pemandu lalu lintas di bandara Soekarno-hatta.
Baca Juga: Keluarga Korban Sriwijaya Air SJ 182 asal Lampung Dapat Santunan
"Penerbangan berjalan normal sampai menjelang pukul 14.10 WIB hilang kontak dan tidak memberikan respons kepada pemandu penerbangan," jelas Budi.
Setelah hilang kontak terjadi, Budi memastikan koordinasi dilakukan dengan Basarnas untuk pencarian pertolongan. Selanjutnya, pesawat ditemukan jatuh di perairan Kepulauan Seribu tepatnya di antara Pulau Lancang dan Pulau Laki.
Berita Terkait
-
Detik-detik Pohon Tumbang di Situs Mattabulu Soppeng, 9 Orang Meninggal Dunia
-
Investigasi Insiden Speedboat Cagub Maluku Utara, KNKT Ikut Turun Tangan
-
Mulai Besok, BMKG Minta Warga Maluku Waspada Potensi Cuaca Buruk Selama Seminggu
-
Begini Kondisi Cuaca Saat Helikopter Presiden Iran Jatuh dan Hancur Berkeping-keping
-
Selidiki Pesawat Jatuh di BSD, KNKT Minta Bantuan Warga Setempat Buat Kirim Rekaman Video-Foto
Terpopuler
- Keponakan Megawati jadi Tersangka Kasus Judol Komdigi, PDIP: Kasus Alwin Jabarti Kiemas Contoh Nyata Politisasi Hukum
- Ngaku SMA di Singapura, Cuitan Lawas Chilli Pari Sebut Gibran Cuma SMA di Solo: Itulah Fufufafa..
- Hukum Tiup Lilin Dalam Islam, Teganya Geni Faruk Langsung Padamkan Lilin Ultah saat Akan Ditiup Ameena
- Kevin Diks: Itu Adalah Ide yang Buruk...
- Sebut Jakarta Bakal Kembali Dipimpin PDIP, Rocky Gerung: Jokowi Dibuat Tak Berdaya
Pilihan
-
Uji Tabrak Gagal Raih Bintang, Standar Keamanan Citroen C3 Aircross Mengkhawatirkan
-
Erick Thohir Sebut Aturan Kredit Pembiayaan Rumah Ribet, Target Prabowo Dibawa-bawa
-
Hore! Harga Tiket Pesawat Domestik Turun 10% Sepanjang Libur Nataru
-
Broto Wijayanto, Inspirator di Balik Inklusivitas Komunitas Bawayang
-
Bye-Bye Jari Bertinta! 5 Tips Cepat Bersihkan Jari Setelah Nyoblos
Terkini
-
Pilkada Jakarta 2024: Pramono-Rano Karno Unggul di TPS Anies Mencoblos
-
Dharma Pongrekun-Kun Wardana Pantau Hitung Cepat dari Posko Pemenangan Siang Ini
-
Ditemani Sang Istri, Ridwan Kamil Gunakan Hak Suara di TPS Kota Bandung
-
Dharma Pongrekun Bersama Keluarga Nyoblos di TPS 31 Lebak Bulus
-
Pramono Mengaku Bisa Tidur Tenang Jelang Pencoblosan Pilkada Jakarta 2024