Scroll untuk membaca artikel
Pebriansyah Ariefana
Rabu, 03 Februari 2021 | 15:53 WIB
Bupati Sragen Kusdinar Untung Yuni Sukowati (Solopos.com)

SuaraJakarta.id - Pernytaaan Bupati Sragen Kusdinar Untung Yuni Sukowati kritik Gerakan Jateng di Rumah Saja viral dan jadi sorotan. Sebab Bupati Yuni mengatakan Gerakan Jateng di Rumah Saja bisa bikin istri lebih mudah hamil karena sang suami ada di rumah.

Gerakan Jateng di Rumah Saja ini digaungkan Gubernur Ganjar Pranowo untuk menekan angka kasus Covid-19. Tapi Yuni khawatir gerakan yang rencananya berlangsung selama dua hari pada akhir pekan tersebut bakal memicu peningkatan angka kehamilan.

Karena dengan program itu, seluruh penduduk wilayah Jateng wajib berada di rumah selama dua hari dan tidak boleh ke mana-mana.

Seperti dilansir Solopos.com, hal itu dikatakan Yuni saat ditemui wartawan di Sragen, Senin (1/2/2021). Yuni belum mengambil sikap terkait gerakan tersebut.

Baca Juga: Jateng Sehari di Rumah Saja, Bupati Sragen: Malah Takut Banyak yang Hamil

Ia memilih menunggu instruksi Gubernur ihwal program Jateng Berdiam di Rumah selama dua hari itu.

Pesohor media sosial seperti eks politisi Partai Demokrat Ferdinand Hutahaean melontarkan pernyataan nyeleneh.

"Ya elah buuuu...!! Sini saya ajari caranya biar ga hamil..!! Gitu aja kuatir..!!" kata Ferdinand di Twitternya dengan posting berita omongan Bupati Yuni.

Pernytaaan Bupati Sragen Kusdinar Untung Yuni Sukowati kritik Gerakan Jateng di Rumah Saja viral dan jadi sorotan.

Hal lain juga dinyatakan Yusuf Dumdum di akun Twitternya, @yusuf_dumdum.

Waduh, emang kalau di rumah kegiatannya itu2 aja, bu?

Baca Juga: Pemkab Sragen Urus Pemakaman Jenazah Kakak Beradik Korban Sriwijaya Air

"Tolong dibantu carikan solusinya pak @ganjarpranowo biar angka kehamilan gak meningkat," kata Yusuf Dumdum.

Sebelumnya, Gubernur Jawa Tengah (Jateng), Ganjar Pranowo, mengajak masyarakat di Jateng untuk berdiam di rumah saja selama dua hari. Usulan Jateng di Rumah Saja disampaikan Ganjar guna menekan angka persebaran Covid-19.

Ajakan itu disampaikan Ganjar saat memimpin rapat evaluasi penanggulangan Covid-19 di kantornya, Senin (1/2/2021). Ganjar menilai langkah tersebut layak dicoba menyusul peningkatan kasus Covid-19 di Jateng yang terus terjadi.

Meski sejumlah kebijakan telah diambil termasuk PPKM, kasus masih tinggi. Bahkan akibat kasus Covid-19, sudah banyak orang yang meninggal dunia, termasuk tenaga kesehatan, tokoh agama, dan tokoh masyarakat.

“Saya ingin mengusulkan, bisa tidak masyarakat menahan diri di rumah secara serentak. Namanya program “Jateng di Rumah Saja”. Kebijakan ini sedang kita siapkan. Syukur-syukur di weekend ini kita di rumah saja semuanya. Jadi, saya ingin melihat Jateng sepi, minimal dua hari saja,” ujar Ganjar.

Load More