Scroll untuk membaca artikel
Dwi Bowo Raharjo | Fakhri Fuadi Muflih
Kamis, 04 Februari 2021 | 16:24 WIB
Sejumlah spanduk mengingatkan agar protokol kesehatan terus diterapkan dibentangkan saat kegiatan vaksinasi massal di Istora Senayan, Jakarta Pusat, Kamis (4/2/2021). (Suara.com/Fakhri Fuadi)

SuaraJakarta.id - Sejumlah spanduk mengingatkan agar protokol kesehatan terus diterapkan dibentangkan saat kegiatan vaksinasi massal di Istora Senayan, Jakarta Pusat, Kamis (4/2/2021) berlangsung. Pemberitahuan ini mengingatkan dengan kejadian artis Raffi Ahmad yang berkerumun usai divaksin.

Pantauan Suara.com, spanduk ini bertuliskan "Jangan Kendor!" dengan keterangan dan ilustrasi protokol kesehatan yang harus tetap dijalankan. Di antaranya memakai masker, mencuci tangan dengan sabun, dan menjaga jarak aman.

Spanduk yang dibuat dalam jumlah banyak ini dibentangkan di bagian atas tribun Istora Senayan. Spanduk tersebut menghadap ke arah tenaga kesehatan yang mendaftar untuk divaksin.

Kejadian Raffi Ahmad sempat menjadi sorotan publik karena berkerumun di acara perayaan ulang tahun bos restoran KFC usai menerima vaksin Covid-19 bersama Presiden Joko Widodo di Istana Negara 13 Januari lalu. Banyak pihak yang menilai Raffi memberikan edukasi buruk karena bertindak seenaknya setelah menerima vaksin.

Baca Juga: Vaksinasi Massal di Istora Senayan, Prosesnya Habiskan Waktu 2,5 Jam

Kendati demikian, Raffi dinyatakan tidak melanggar protokol kesehatan dalam acara yang juga dihadiri Komisioner Utama Pertamina Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok.

Presiden Jokowi juga ikut memantau kegiatan vaksinasi massal ini. Kepala Negara datang sekitar pukul 13.40 WIB. Ia hadir didampingi oleh Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin.

Pemerintah menggelar vaksinasi Covid-19 massal di Istora Senayan, Jakarta Pusat, Kamis (4/1/2021). [Suara.com/Fakhri]

Kedatangan Jokowi sempat membuat para tenaga kesehatan atau nakes yang sedang menunggu giliran vaksin heboh. Mereka langsung mengambil ponsel dan mengambil gambar Jokowi dari tempat duduknya masing-masing.

Jokowi dan Budi sempat berbincang sebentar dan menyapa para nakes yang sedang menunggu. Selanjutnya ia masuk ke bagian dalam istora untuk melihat proses penyuntikan.

Meski demikian, awak media tak diperkenankan masuk mengikuti Jokowi menyaksikan vaksinasi. Tak lama sekitar pukul 14.00 WIB, Jokowi langsung meninggalkan istora Senayan.

Baca Juga: Bengawan Solo Meluap, Kota Presiden Jokowi Terendam Banjir

Budi Gunadi yang menemui awak media mengatakan Jokowi senang dengan diadakannya vaksinasi massal ini. Namun ia berpesan agar protokol kesehatan terus diperhatikan.

"Pak Presiden menyampaikan pesan terima kasih sudah ditata dengan bagus. Flownya rapi, desainnya rapi," ujar Budi di Istora Senayan, Kamis (4/1/2021).

Kendati demikian, Jokowi meminta agar proses vaksinasi dipercepat. Jika ada meja vaksinasi yang nakesnya siap menyuntik kosong, harap langsung diisi.

"Beliau berpesan kalau ada meja kosong langsung dikasih tau biar lebih cepat bergeraknya," jelasnya.

Selain itu, Jokowi juga menanyakan soal kapasitas melakukan vaksinasi. Dari 6.000 kuota yang disediakan, dibatasi 3.500 nakes untuk disuntik.

Namun ia mempertanyakan mengenai kemampuan untuk memaksimalkan kuota. Menurut Budi bisa saja namun tak bisa dilakukan sekarang.

"Kita lagi mencba supaya alurnya pada saat kita melakukan vaksinasi massal ini bisa tetap melaksanakan protokol kesehatan. Nah itu kita sedang ukur. Tapi sepertinya kita coba 3.500 harusnya masih bisa 5.000 sampai 6000 orang sehari," pungkasnya.

Pemerintah menggelar vaksinasi massal di Istora Senayan pada 4 Februari. Belum lama ini, Pemprov menerima 240 ribu vaksin buatan Sinovac itu dari Pemerintah Pusat.

Rencana vaksinasi massal ini diumumkan melalui akun Instagram Dinas Kesehatan (Dinkes) DKI Jakarta @dinkesdki. Namun penerima vaksin hanyalah para tenaga kesehatan (nakes).

"Vaksinasi massal untuk tenaga kesehatan kembali dibuka 4 Februari 2021," demikian bunyi pengumuman itu, dikutip Selasa (2/2/2021).

Vaksinasi ini ditujukan untuk para tenaga kesehatan yang belum pernah disuntik vaksin sebelumnya. Diketahui untuk bisa mendapatkan efektifitas vaksin, maka penerima harus disuntik dua kali.

"Ini untuk penyuntikan dosis pertama ya," lanjut pengumuman itu.

Load More