Scroll untuk membaca artikel
Rizki Nurmansyah | Muhammad Yasir
Selasa, 09 Februari 2021 | 13:43 WIB
Ustadz Yusuf Mansur (tengah) bersama kerabat dan keluarga mengusung keranda jenazah Ustadz Maaher At-Thuwailibi di Kompleks Pondok Pesantren Daarul Quran, Cipondoh, Tangerang, Banten, Selasa (9/2/2021). [Suara.com/Angga Budhiyanto]

SuaraJakarta.id - Soni Eranata alias Ustadz Maaher At-Thuwailibi meninggal dunia di Rutan Salemba cabang Bareskrim Polri, pada Senin (8/2) malam.

Ustadz Maaher meninggal dunia diduga akibat sakit radang usus akut. Selain itu, almarhum juga ternyata menderita penyakit kulit.

Hal itu diungkapkan Kuasa Hukum Ustadz Maaher, Novel Bamukmin saat dikonfirmasi wartawan Selasa (9/2/2021).

Novel menyebut penyakit kulit itu diderita almarhum Ustadz Maaher lantaran alergi cuaca dan penanganan medis yang buruk.

Baca Juga: Novel Sebut Maaher Derita Penyakit Kulit karena Penanganan Medis Buruk

"Sakit radang usus akut dan penyakit kulit karena alergi cuaca dan penanganan medis yang buruk. Bahkan ketika kami ajukan penangguhan ditolak terus. Dengan begitu saya selaku kuasa hukum menyesalkan kejadian itu," kata Novel.

Polri sebelumnya merahasiakan penyakit Ustadz Maaher. Sebab penyakit tersebut dinilai sensitif dan bisa mencoreng nama baik keluarga almarhum bila diungkapkan ke publik.

Kadiv Humas Mabes Polri, Irjen Argo Yuwono mengatakan, bahwa pihaknya hanya bisa memastikan bahwa Ustadz Maaher meninggal dunia akibat sakit.

"Saya tidak bisa menyampaikan sakitnya apa karena ini adalah sakit yang sensitif ya. Ini bisa berkaitan dengan nama baik keluarga almarhum. Jadi kita tidak bisa menyampaikan secara jelas dan gamblang sakitnya apa. Karena penyakitnya sensitif," kata Argo saat jumpa pers di Mabes Polri, Kebayoran Baru, Jakarta Selatan, Selasa (9/2/2021).

Dalam kesempatan itu, Argo pun menunjukkan bukti surat berisi rekam medis Ustadz Maaher saat menjalani perawatan.

Baca Juga: Penyebab Tewas Disoal Novel KPK, Polri: Maaher saat Ditahan Tidak Sakit

Namun, lagi-lagi dia menyatakan tak bisa menyebutkan penyakit yang diderita Ustadz Maaaher yang aktif di media sosial tersebut.

"Yang terpenting bahwa dari keterangan dokter dan dari perawatan-perawatan yang ada bahwa saudara Soni Eranata ini sakit. Sakitnya sensitif yang bisa membuat nama baik keluarga juga bisa tercoreng kalau kami sebutkan di sini," katanya.

Sebelum meninggal dunia, Ustadz Maaher sempat dikabarkan sakit keras. Kabar itu diungkapkan oleh pegiat media sosial Denny Siregar.

Lewat akun Twitter @Dennysiregar7 tampak mengunggah foto Ustadz Maaher yang sedang menangis.

Dia mengaku terenyuh saat mengetahui kabar Ustadz Maaher sedang sakit keras.

"Dengar-dengar Maaher lagi sakit keras. Entah kenapa sesudah nonton video dia nangis, gua terenyuh juga. Ternyata hatinya Rinto," kicau Denny seperti dikutip Suara.com, Jumat (22/1).

Saat kabar itu mencuat, Kuasa Hukum Maaher, Djudju Purwantoro pun membeberkan. Dia bahkan sempat berencana mengajukan permohonan kepada penyidik Dit Tipidsiber Bareskrim Polri untuk bisa merujuk kliennya ke RS Ummi Bogor, Jawa Barat.

Alasannya, lantaran RS Ummi Bogor memiliki rekam medis Ustadz Maaher. Sebab, sebelum ditahan Ustadz Maaher kerap berobat di sana terkait penyakit lambung yang dideritanya.

"Karena ada rekam medis, sejak awal sakitnya sebelum (Maaher) ditahan," beber Djudju.

Load More