Scroll untuk membaca artikel
Rizki Nurmansyah
Minggu, 14 Februari 2021 | 19:11 WIB
Koordinator Rumah Lawan Covid-19 (RLC) Tangsel dr Suhara Manullang disuntik vaksin Covid-19 Sinovac di Puskesmas Serpong 1, Rabu (10/2/2021). [Ist]

Kemudian setelah setengah jam menenangkan diri, akhirnya ia bisa divaksin.

"Semula 140-an terus istirahat setengah jam jadi normal lagi sekira 130-an tensi darahnya. Kemudian tidak ada kormobid dan akhirnya bisa divaksin," papar Suhara.

Koordinator Rumah Lawan Covid-19 (RLC) Tangsel dr Suhara Manullang mengecek tensi darah sebelum disuntik vaksin Covid-19 Sinovac di Puskesmas Serpong 1, Rabu (10/2/2021). [Ist]

Usai disuntik vaksin, mantan Direktur RSUD Tangsel itu mengaku, sempat mengalami gejala peradagangan di dalam tubuhnya sehingga membuatnya demam.

"Malam usai divaksin karena namanya ada benda asing mulai merasa peradangan dan itu saya anggap reaksi anti bodi saya terhadap cairan vaksin. Saya tidak minum obat dibiarkan saja. Dibawa tidur saja, besok paginya hilang," terangnya.

Baca Juga: Vaksin Tak Bikin Gejala Memburuk, Odapus Disarankan Ikut Vaksinasi

Suhara pun meminta para lansia lainnya, baik nakes dan masyarakat umum, tak takut untuk divaksinasi Covid-19 Sinovac.

Menurutnya, ada hal yang lebih besar dibandingkan takut terhadap vaksinasi tersebut.

"Kalau menurut saya, semua pasti ada risikonya. Tapi vaksin Covid ini sudah diuji sedemikian rupa, kita harus percaya. Ada yang lebih besar dari hanya reaksi vaksin ini. Baik diri kita pribadi, keluarga, pekerjaan dan lainnya," pungkasnya.

Kontributor : Wivy Hikmatullah

Baca Juga: Dinas Kesehatan Klaim Vaksinasi Nakes di Banda Aceh Sudah 100 Persen

Load More