SuaraJakarta.id - Harimau positif COVID-19 hingga mati. Ada 2 anak harimau putih positif COVID-19 mati di kebun binatang karena tertular Covid-19.
Anak harimau itu mati pada 30 Januari. Sebelum didiagnosa Covid-19, harimau mungil ini sedang menjalani perawatan untuk virus panleukopenia kucing.
Pejabat kebun binatang Lahore Pakistan mengatakan, virus panleukopenia umum dijumpai di pakistan dan menargetkan sistem kekebalan tubuh kucing.
Namun ketika melakukan otopsi, ditemukan bawa paru-paru mereka rusak parah karena infeksi yang cukup berat.
Ahli patologi kemudian menyimpulkan harimau ini mati karena Covid-19.
Meskipun tidak ada tes PCR untuk virus corona baru, wakil direktur kebun binatang Kiran Saleem mengatakan yakin anak-anaknya adalah korban pandemi yang telah menewaskan 12.256 orang di negaranya.
"Setelah kematian mereka, administrasi kebun binatang melakukan tes terhadap semua petugas, dan enam dinyatakan positif, termasuk satu petugas yang menangani anak-anaknya," kata Saleem.
"Ini memperkuat temuan otopsi. Anak-anaknya mungkin tertular virus dari orang yang menangani dan memberi mereka makan."
Sebelumnya, kebun binatang ini sudah menarik perhatian aktivis hewan karena ratusan binatang di san abanyak yang mati karena buruknya penanganan.
Baca Juga: Klaim Bisa Turunkan Kasus COVID-19, Ganjil Genap Bogor Dilanjut?
"Dua anak harimau putih terakhir telah mati di kebun binatang Lahore dan sekali lagi kelalaian manajemen dan pihak berwenang muncul," kata Zufishan Anushay, pendiri Justice for Kiki Animal Rescue And Shelter.
"Harimau putih sangat langka dan membutuhkan habitat dan lingkungan khusus untuk hidup sehat. Dengan mengurung mereka dalam kondisi tidak higienis tanpa pengaturan medis, kami akan terus menyaksikan kejadian ini."
"Covid-19 adalah virus baru dan dunia membuat kebijakan untuk manusia. Seharusnya tidak melupakan hewan di toko hewan peliharaan, kebun binatang dan di mana pun."
Saleem menolak tuduhan pengabaian di kebun binatang, mengatakan kepada Reuters bahwa aktivis hak hewan dipersilakan untuk mengunjungi dan memeriksa sendiri protokol keselamatan dan kebersihan fasilitas itu.
Berita Terkait
-
Ariana Grande Idap Salah Satu Virus Mematikan, Mendadak Batal Hadiri Acara
-
Kasus TBC di Jakarta Capai 49 Ribu, Wamenkes: Kematian Akibat TBC Lebih Tinggi dari Covid-19
-
Anggaran Daerah Dipotong, Menteri Tito Minta Pemda Tiru Jurus Sukses Sultan HB X di Era Covid
-
Korupsi Wastafel, Anggota DPRK Aceh Besar jadi Tersangka usai Polisi Dapat 'Restu' Muzakir Manaf
-
Indonesia Nomor 2 Dunia Kasus TBC, Menko PMK Minta Daerah Bertindak Seperti Pandemi!
Terpopuler
- JK Kritik Keras Hilirisasi Nikel: Keuntungan Dibawa Keluar, Lingkungan Rusak!
- Nikmati Belanja Hemat F&B dan Home Living, Potongan Harga s/d Rp1,3 Juta Rayakan HUT ke-130 BRI
- 5 Mobil Diesel Bekas di Bawah 100 Juta, Mobil Badak yang Siap Diajak Liburan Akhir Tahun 2025
- 9 Mobil Bekas dengan Rem Paling Pakem untuk Keamanan Pengguna Harian
- Sambut HUT ke-130 BRI: Nikmati Promo Hemat Hingga Rp1,3 Juta untuk Upgrade Gaya dan Hobi Cerdas Anda
Pilihan
-
Rupiah Dijamin Stabil di Akhir Tahun, Ini Obat Kuatnya
-
Kehabisan Gas dan Bahan Baku, Dapur MBG Aceh Bertahan dengan Menu Lokal
-
Saham Entitas Grup Astra Anjlok 5,87% Sepekan, Terseret Sentimen Penutupan Tambang Emas Martabe
-
Pemerintah Naikkan Rentang Alpha Penentuan UMP Jadi 0,5 hingga 0,9, Ini Alasannya
-
Prabowo Perintahkan Tanam Sawit di Papua, Ini Penjelasan Bahlil
Terkini
-
Penyaluran Bantuan Pangan Terus Berjalan, SPPG Aceh Dialihkan Menjadi Dapur Umum
-
Jaga Keamanan Pangan MBG, BGN Berlakukan Penilaian Ketat Fasilitas SPPG
-
Investigasi KKI Temukan Galon Usia 13 Tahun Masih Beredar di Jabodetabek
-
Wakil Kepala BGN Dorong Kepatuhan SLHS demi Kelancaran Program Makan Bergizi Gratis
-
Dapur MBG Aceh Putar Otak di Tengah Banjir, Umbi hingga Ikan Lokal Jadi Andalan