Scroll untuk membaca artikel
Erick Tanjung | Fakhri Fuadi Muflih
Jum'at, 19 Februari 2021 | 17:07 WIB
Ilustrasi --Vaksin Covid-19 Sinovac [Suara.com/Angga Budhiyanto]

SuaraJakarta.id - Pemerintah Provinsi DKI Jakarta telah menerima 70 ribu dosis vaksin Covid-19. Kali ini, vaksin yang dibagikan bukan produk Sinovac.

Kepala Dinas Kesehatan DKI Jakarta Widyastuti mengatakan vaksin itu didapatkan dari Pemerintah Pusat adalah buatan dari PT Bio Farma.

"Yang kami terima vaksin dari Bio Farma, namanya Covid Bio," ujar Widyastuti dalam diskusi virtual, Jumat (19/2/2021).

Kendati demikian, Widyastuti mengakui bahan dasar Covid Bio sama seperti vaksin Sinovac. Pada tahap dua ini imunisasi diberikan lebih dulu untuk lanjut usia dan pedagang pasar.

Baca Juga: Pemprov DKI Jakarta Fasilitasi Kios Jakpreneur untuk UMKM dan PKL

"Vaksin ini bahan dasarnya sama dengan Sinovac," katanya.

Selanjutnya Widyastuti menjelaskan, pengemasan Covid Bio memiliki perbedaan dengan Sinovac. Vaksin itu dikemas dan diformulasi dalam satu wadah lebih banyak.

Satu botol Covid Bio berisi 5 cc yang bisa digunakan untuk 10 orang. Sedangkan Sinovac 0,5 cc untuk satub orang saja.

"Untuk tenaga kesehatan kami pakai Sinovac dengan single dose, sekarang (tahap kedua) mukti dose," tutur dia.

Namun dalam pelaksanaannya, kata Widyastuti, Covid Bio bisa disuntikan ke delapan orang saja. Sebab kerap ada perbedaan jumlah penerima vaksin di satu fasilitas kesehatan.

Baca Juga: Benarkah Penyintas Covid-19 Cukup Dapat Satu Dosis Vaksin?

Selain itu, Covid Bio maksimal harus digunakan setelah botol dibuka enam jam. Selebihnya tidak lagi diperkenankan.

"Jadi dalam vaksinasi kami tidak hanya mengejar kuantitas, tapi juga kualitas," pungkasnya.

Load More