Scroll untuk membaca artikel
Rizki Nurmansyah | Novian Ardiansyah
Minggu, 21 Februari 2021 | 17:16 WIB
Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan (kanan) bercengkerama dengan pengungsi banjir di GOR Otista, Jakarta Timur, Sabtu (20/2/2021). [Instagram@aniesbaswedan]

SuaraJakarta.id - Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan mengatakan Pemprov DKI masih menyiagakan sejumlah pengungsian bagi masyarakat yang terdampak banjir, meski kekinian banjir mulai menyurut. Total ada 10 dari 44 pengungsian yang disiagakan.

Pengungsian tersebut diperuntukan bagi warga yang tempat tinggalnya masih dalam proses pembersihan imbas banjir pada Sabtu (20/2/2021).

"Jadi, nomor satu, bagi yang terdampak, khususnya yang tinggal-tinggal di rumah yang terdampak, itu disiapkan tempat tinggal sementara selama mereka proses pembersihan. Saat ini, masih ada 10 tempat pengungsian yang masih aktif, dari sebelumnya ada 44," kata Anies di kawasan Kemang, Jakarta Selatan, Minggu (21/2/2021).

"Dari 10 tempat ini, kita fasilitasi sampai bisa berkegiatan kembali," sambungnya.

Baca Juga: BMKG Ingatkan Jakarta Masih Berpotensi Hujan Lebat, Begini Respons Anies

Selain pengungsian sementara, Anies mengatakan Pemprov DKI sekaligus mengerahkan petugas guna membantu warga dalam membersihkan sisa-sisa banjir.

"Kemudian juga untuk proses pembersihannya, jajaran kita akan membantu, seperti di sini. Banyak tempat-tempat yang basement-nya terendam sehingga tim dari pemadaman kebakaran, tim dari Dinas Pertamanan dan Hutan Kota, juga dari Sumber Daya Air, akan membantu mengeringkan tempat-tempat itu. Jadi, harapan dengan begitu, bisa lebih cepat kembali," tutur Anies.

Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan bercengkerama dengan pengungsi banjir di GOR Otista, Jakarta Timur, Sabtu (20/2/2021). [Instagram@aniesbaswedan]

Diketahui, sejumlah wilayah di DKI Jakarta dikepung banjir pada Sabtu (20/2/2021) kemarin. Anies menganggap penyebab banjir Jakarta karena curah hujan yang tinggi.

Menurut Anies, curah hujan tinggi mengguyur Ibu Kota sejak Jumat (19/2/2021) malam hari.

Imbasnya, tercatat sudah 113 RW yang tersebar di lima wilayah kota administrasi kebanjiran.

Baca Juga: Aksi Ojol Ciledug: Antar Pesanan Makan di Tengah Banjir & Rasa Kemanusiaan

Kendati demikian, Anies menyebut kejadian banjir Jakarta di ratusan RW itu tetap terkendali meski air meluap sampai ke permukiman warga.

"Meski curah hujan tinggi situasi tetap terkendali," ujar Anies dalam keterangan tertulis, Minggu (21/2/2021).

Mantan Mendikbud ini menyebut berdasarkan data dari Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG), curah hujan Jakarta pada 20 Februari lalu mencapai 226 milimeter per hari.

Angka sebesar itu disimpulkan BMKG termasuk kategori cuaca atau hujan ekstrem karena di atas 150 milimeter per hari.

Cuaca ekstrem ini tidak hanya melanda Jakarta. Di Semarang, Jawa Tengah juga curah hujan begitu tinggi dengan angka 177 milimeter pada 6 Februari lalu.

Warga mengungsi dari banjir dengan menggunakan perahu karet di Kemang, Jakarta Selatan, Sabtu (20/2/2021). [Suara.com/Alfian Winanto]

Selain itu, BPBD mencatat belum ada area strategis yang terdampak dari derasnya hujan yang menguyur ibu kota.

Luas area yang tergenang pun sekitar 4 kilometer. Jauh lebih kecil ketimbang luas genangan pada 1 Januari 2020 yang mencapai 156 kilometer.

Kendati demikian sejak Sabtu (20/2/2021) malam hingga sekarang banjir di daerah yang diguyur hujan deras itu sudah mulai surut.

Namun seperti kawasan sekitar Sungai Krukut, masih ada genangan air karena adanya air kiriman dari daerah hulu.

Menurutnya karena debit yang besar membuat air di Sungai Krukut meluap ke semua jalan yang dilalui. Jalan Kemang Raya, Tendean, Gatot Subroto, Sudirman, dan Bendungan Hilir, pun tergenang.

"Sekarang sudah mulai surut genangannya," kata Anies.

Load More