SuaraJakarta.id - Daya tampung jenazah Covid-19 di Taman Pemakaman Umum atau TPU Bambu Apus, Cipayung, Jakarta Timur, hampir penuh.
Kepala Satuan Pelaksana TPU Zona 20 Cipayung, Koko mengatakan, dari estimasi daya tampung 1.200 jenazah, kini telah terisi 1.095 makam per hari Senin kemarin.
“Data Senin kemarin 1.095 jenazah sejak TPU ini dijadikan makam khusus Covid-19 pada 21 Januari,” kata Koko saat ditemui Suara.com di TPU Bampu Apus, Selasa(23/2/2021).
Namun, Koko mengatakan estimasi itu bisa berkurang, karena sejumlah lahan yang akan digali banyak mengandung berbatuan.
Baca Juga: Sebut Jenazah Covid-19 Dikuburkan Seperti Anjing, Politisi PBB Minta Maaf
“Estimasi 1.200, tapi kami lihat perkembangan di lapangan. Kalau ada, mungkin katakanlah kurang lahan atau tanah yang tidak bisa dipakai karena terlalu banyak batu tentu saja kurang,” ujarnya.
Di samping itu, terkait jumlah harian jenazah Covid-19 yang dimakamkan di lokasi itu dalam sepekan terakhir sekitar 20 jenazah.
“Perhari dalam beberapa waktu terakhir ini mencapai 20 jenazah,” tuturnya.
Angka itu dikatakan Kokoh menurun dibandingkan minggu pertama TPU ini dijadikan makam khusus Covid-19, yaitu dapat mencapai 45-50 jenazah per hari.
“Sebelumnya pada minggu pertama bisa sampai 50, 45, dan terus menurun,” jelasnya.
Baca Juga: Berjualan di TPU Khusus Covid-19, Susi dkk Lawan Rasa Takut Demi Rupiah
Sementara itu, terkait jumlah petugas gali kubur yang bertugas di TPU sebanyak 45 orang, yang terdiri dari 20 petugas TPU Bambu Apus dan 25 petugas dari TPU Pondok Rangon yang diperbantukan.
Dalam sehari, Koko mengatakan, para petugas itu mampu menggali makam sekitar 30 lubang kuburan, yang juga dibantu dengan alat berat yang tersedia.
Untuk diketahui TPU Bambu Apus sebelumnya adalah tempat pemakaman biasa, namun karena daya tampung sejumlah makam khusus Covid-19 di DKI Jakarta semakin berkurang, lokasi ini turut diperuntukkan sejak 21 Januari 2021.
Berita Terkait
-
Inikah Mobil yang Bikin Arafah Dilabrak Tetangga? Pajaknya Ngalahin UMR Jakarta
-
Perusahaan BUMD Jakarta Diminta jadi Agen Pembangunan
-
Lewat JSDP, Pemprov DKI Wujudkan Sanitasi Sehat untuk Masyarakat Jakarta
-
Manipulasi Laporan Keuangan Perusahaan, Eks Manajer Indofarma Bayu Pratama Erdiansyah Resmi Tersangka
-
Intip Pemusnahan 9,4 Kilogram Barang Bukti Narkoba Oleh BNNP DKI Jakarta
Terpopuler
- Respons Sule Lihat Penampilan Baru Nathalie Tuai Pujian, Baim Wong Diminta Belajar
- Berkaca dari Shahnaz Haque, Berapa Biaya Kuliah S1 Kedokteran Universitas Indonesia?
- Pandji Pragiwaksono Ngakak Denny Sumargo Sebut 'Siri na Pace': Bayangin...
- Beda Penampilan Aurel Hermansyah dan Aaliyah Massaid di Ultah Ashanty, Mama Nur Bak Gadis Turki
- Jadi Anggota DPRD, Segini Harta Kekayaan Nisya Ahmad yang Tak Ada Seperempatnya dari Raffi Ahmad
Pilihan
-
Kritik Dinasti Politik Jadi Sorotan, Bawaslu Samarinda Periksa Akbar Terkait Tuduhan Kampanye Hitam
-
Bakal Dicopot dari Dirut Garuda, Irfan Setiaputra: Siapa yang Dirubah Engga Tahu!
-
Pegawai Komdigi Manfaatkan Alat AIS Rp250 M untuk Lindungi Judol, Roy Suryo Duga Ada Menteri Ikut 'Bermain'
-
Trump Effect! Wall Street & Bursa Asia Menguat, IHSG Berpotensi Rebound
-
Baru Sebulan Jadi Bos NETV, Manoj Punjabi Mengundurkan Diri
Terkini
-
Kesal Diomeli Bini karena Keluar Malam dan Minum-minum, Suami di Pasar Minggu Tega Aniaya Istri Pakai Gunting
-
Perkuat Perda-Perkada, Pemkab Kediri Tingkatkan Kompetensi ASN Melalui Diklat Legal Drafting
-
Klarifikasi Pemberitaan PT Asuransi Allianz Life Soal CWIG yang Buka Bantuan Hukum
-
Kacau! Prajurit TNI Lagi Santai Ngopi di Kebayoran Baru Dianiaya Gerombolan Diduga Ormas, Satu Orang Ditangkap
-
Calon Gubernur DKI Pramono Anung Lahir dan Besar di Kediri, Begini Kesehariannya Saat Sekolah