SuaraJakarta.id - Warga Jalan Haji Basir RT 03 RW 02, Kelurahan Pondok Kacang Barat, Pondok Aren kembali diresahkan dengan aksi teror gerombolan pemotor bersenjata tajam (sajam).
Dari informasi yang dihimpun SuaraJakarta.id—grup Suara.com—di lokasi, aksi itu terjadi pada Minggu (7/3/2021) dini hari.
Dalam aksinya, gerombolan pemotor itu berteriak-teriak serta menghancurkan sebuah ember di Masjid Nurul Jannah Pondok Aren, Tangerang Selatan (Tangsel).
Di samping itu, mereka juga mengambil empat botol bensin berukuran satu liter milik warung yang ada di depan masjid tersebut.
Salah seorang warga yang mengaku Doni Afrianto mengatakan, ia terkejut dengan adanya aksi kawanan bermotor dan membawa senjata tajam.
Saat itu, Doni dikagetkan dengan suara teriakan dan dentuman suara sajam yang dipukul ke jalan.
Pria 25 tahun yang saat itu baru akan tertidur langsung bangun dan terkejut. Ia kemudian melihat dari celah rolling door ada sejumlah orang bermotor membawa sajam.
"Kejadiannya 2.30. Pada teriak, maju-maju. Sambil mantulin sajam kayak pisau dapur tapi lebih gede dan panjang. Pokoknya ngeri," katanya sambil menunjukkan ukuran sajam yang dilihat saat ditemui SuaraJakarta.id, Senin (8/3/2021).
Meski sempat menyaksikan aksi kawanan motor yang menenteng sajam tersebut, dirinya tak bisa berbuat apa-apa dan memilih diam untuk menghindari risiko.
Baca Juga: Gerombolan Pemotor Bawa Sajam Bikin Resah, Polda Banten Bertindak
"Kalau yang saya lihat ada 6 orang, tapi kayaknya lebih banyak lagi. Suaranya ramai dan motornya juga berisik. Ngeri juga, kalau keluar takut nantangin. Berisiko. Kalau kondisinya lagi mabuk siapa aja bisa disabet," paparnya.
Doni menambahkan, ia khawatir aksi tersebut akan terulang bahkan hingga ada korban jiwa.
"Sebelum ada korban, harusnya segera ditangani dan ditangkap, enggak bikin resah warga lagi. Ngeri kalau udah bawa-bawa senjata tajam," ungkapnya.
Warga lainnya, DA menuturkan, ada empat botol bensin miliknya yang dibawa oleh gerombolan pemotor bersajam itu.
"Tiba-tiba ada orang yang ngambil botol berisi bensin, bawa senjata tajam juga. Ya sudah dibawa gitu aja sama botol-botolnya," katanya.
Dewi menuturkan, setiap satu botol tersebut berisi satu liter bensin yang dijual seharga Rp 10 ribu. Akibatnya, dia mengaku, rugi Rp 40 ribu.
Berita Terkait
-
Review Film Riba: Teror Riba yang Merenggut Nyawa Keluarga!
-
Review Film Five Nights at Freddy's 2: Hadir dengan Teror dan Twist Baru!
-
Ancaman ke Jurnalis di Asia Meningkat: Mulai dari Teror, Serangan Digital, dan Represi Negara
-
Soroti Tragedi SMAN 72 Jakarta dan SMPN 19 Tangsel, FSGI: Sekolah Lalai, Aturan Cuma Jadi Kertas!
-
Dugaan Perundungan Tewaskan Siswa SMPN 19 Tangsel, Mendikdasmen Segera Ambil Kebijakan Ini
Terpopuler
- 7 Rekomendasi Motor Bekas di Bawah 10 Juta Buat Anak Sekolah: Pilih yang Irit atau Keren?
- Dua Rekrutan Anyar Chelsea Muak dengan Enzo Maresca, Stamford Bridge Memanas
- Harga Mepet Agya, Intip Mobil Bekas Ignis Matic: City Car Irit dan Stylish untuk Penggunaan Harian
- 5 Mobil Bekas 3 Baris Harga 50 Jutaan, Angkutan Keluarga yang Nyaman dan Efisien
- 5 Sepatu Lokal Senyaman Hoka Ori, Cushion Empuk Harga Jauh Lebih Miring
Pilihan
-
6 HP Memori 512 GB Paling Murah untuk Simpan Foto dan Video Tanpa Khawatir
-
Pemerintah Bakal Hapus Utang KUR Debitur Terdampak Banjir Sumatera, Total Bakinya Rp7,8 T
-
50 Harta Taipan RI Tembus Rp 4.980 Triliun, APBN Menkeu Purbaya Kalah Telak!
-
Agensi Benarkan Hubungan Tiffany Young dan Byun Yo Han, Pernikahan di Depan Mata?
-
6 Smartwatch Layar AMOLED Murah untuk Mahasiswa dan Pekerja, Harga di Bawah Rp 1 Juta
Terkini
-
10 Mobil Bekas untuk Mengatasi Rasa Bosan Berkendara bagi yang Suka Ngebut
-
Larangan Truk saat Nataru Dipersoalkan, Distribusi Barang hingga Air Minum Terancam
-
Insiden Mobil SPPG di SDN Kalibaru 01, BGN Turun Tangan Lakukan Penanganan Penuh
-
Ahli NHM Paparkan Teknologi Eksplorasi Emas Modern kepada Civitas Akademika ITS
-
Pramono Anung Ungkap Destinasi Baru Wisatawan Datang ke Jakarta