SuaraJakarta.id - Gubernur DKI Jakarts Anies Baswedan berencana memasifkan penggunaan kendaraan listrik di ibu kota. Ia akan memulainya dengan mengoperasikan bus listrik untuk TransJakarta.
Anies mengatakan pihaknya tengah mempersiapkan 100 armada bus listrik. Mantan Mendikbud itu menargetkan angkutan massal ramah lingkungan tersebut akan beroperasi tahun ini.
"Dengan rencana elektrifikasi transportasi 100 unit Transjakarta tahun 2021 ini," ujar Anies dalam diskusi virtual Balkoters, Rabu (17/3/2021).
Dengan memulai dari bus listrik, Anies berharap ke depannya permintaan penggunaan kendaraan elektrik ini akan meningkat hingga ke penggunaan pribadi. Apalagi pengguna angkutan listrik nantinya akan diberikan berbagai keuntungan.
"Sehingga lebih banyak lagi yang nantinya akan bisa memproduksi dan masyarakat yang bisa menggunakan kendaraan berbasis listrik, selain tentu insentif-insentif pajak yang diberikan kepada pengguna kendaraan berbasis listrik," jelasnya.
Di acara yang sama, Direktur Utama PT Transjakarta Sardjono Jhony Tjitrokusumo menyebut penggunaan bus listrik sudah dimulai sejak 2019. Pihaknya masih membutuhkan bantuan dari pihak lain agar rencana ini lebih masif ke depannya.
"Butuh bantuan dari pihak lainnya termasuk sertifikasi armada dari Kementerian Perhubungan dan Dinas Ketenagakerjaan, Transmigrasi dan Energi," jelas Jhony.
Ia pun mengandalkan para operator bus TransJakarta agar mulai mengalihkan armadanya menjadi kendaraan berbasis listrik. Bahkan targetnya pada 2030, seluruh bus TransJakarta sudah tak ada lagi yang menggunakan bahan bakar fosil.
"Ini yang kami promosikan terus-menerus, nanti operator yang bekerjasama dengan kami untuk melayani masyarakat akan memiliki bus listrik yang merknya, kualitasnya dan spesifikasinya sudah kami uji. Tujuannya jelas menurunkan emisi Jakarta seminimal mungkin," ucap Jhony.
Baca Juga: Sepi Peminat, Alasan Anies Naikkan Batas Gaji Miliki Rumah DP 0 Rupiah
Ketua Dewan Transportasi Kota Jakarta (DTKJ) Haris Muhammadun menyambut baik rencana ini. Namun ia menilai ada sejumlah kendala seperti ketersediaan infrastruktur, suku cadang, hingga harga jual memadai.
"Ini menjadi pekerjaan rumah bersama, di tengah tingginya ketertarikan masyarakat yang juga sadar bahwa dengan alih energi yang bisa mengurangi polusi ini," ucapnya.
"Harus ada jawaban bagaimana memecahkan permasalahan mulai dari infrastruktur, suku cadang, hingga harga jual bisa seiring dengan mobilitas masyarakat yang tinggi," pungkasnya.
Berita Terkait
Terpopuler
- Bak Bumi dan Langit, Adu Isi Garasi Menkeu Baru Purbaya Yudhi vs Eks Sri Mulyani
- Kata-kata Elkan Baggott Jelang Timnas Indonesia vs Lebanon Usai Bantai Taiwan 6-0
- Menteri Keuangan RI Sri Mulyani Dicopot
- Mahfud MD Terkejut dengan Pencopotan BG dalam Reshuffle Kabinet Prabowo
- Viral Murid SD Kompak Tolak Makan Gratis, Anak-Anak Jujur Masalahnya di Menu?
Pilihan
-
3 Kontroversi Purbaya Yudhi Sadewa di Tengah Jabatan Baru sebagai Menteri
-
Indonesia di Ujung Tanduk, Negara Keturunan Jawa Malah Berpeluang Lolos ke Piala Dunia 2026
-
5 Rekomendasi HP Murah Rp 1 Jutaan Memori 256 GB, Terbaru September 2025
-
IHSG Jeblok Hingga 1 Persen di Sesi I Perdagangan Selasa Setelah Sertijab Menteri Keuangan
-
19 Tewas di Aksi Demo Anti Korupsi, Eks Persija Jakarta: Pemerintah Pembunuh!
Terkini
-
Cuan Instan! 3 Link DANA Kaget Hari Ini Siap Diklaim, Saldo hingga Rp145 Ribu Langsung Cair
-
Lisa Mariana Tes DNA di Singapura? Ini Respons Tim Hukum Ridwan Kamil
-
Livin Merchant Milik Bank Mandiri Menangkan AIBP Enterprise Innovation Awards 2025
-
TransTRACK Academy Gelar Pelatihan Digital Supply Chain untuk Tingkatkan Efisiensi Distribusi
-
Polisi Masih Buru Aktor Intelektual Kerusuhan Jakarta