Scroll untuk membaca artikel
Rizki Nurmansyah
Jum'at, 19 Maret 2021 | 06:30 WIB
Calon penumpang kereta api menghembuskan nafas ke dalam kantong saat mengikuti tes deteksi Covid-19 dengan metode Gajah Mada Electric Nose Covid-19 (GeNose C19) di Stasiun Bandung, Kota Bandung, Jawa Barat, Senin (15/2/2021). [ANTARA FOTO/M Agung Rajasa]

SuaraJakarta.id - Tarif khusus pemeriksaan GeNose C19 di stasiun kereta api (KA) jarak jauh naik Rp 10 ribu mulai besok, Sabtu (20/3/2021). Kini tarif GeNose menjadi Rp 30 ribu dari sebelumnya sebesar Rp 20 ribu.

Nantinya, pemeriksaan GeNose di stasiun KA jarak jauh juga akan terintegrasi dengan ticketing system KAI. Namun untuk sementara fitur itu masih dalam tahap finalisasi.

"Sehingga hasil pemeriksaan GeNose C19 pelanggan tersebut akan otomatis muncul pada layar boarding petugas," ujar VP Public Relations KAI Joni Martinus dalam keterangannya, Jumat (19/3/2021).

Diketahui, untuk melakukan pemeriksaan GeNose C19 di stasiun KA jarak jauh, calon penumpang harus memiliki tiket atau kode booking yang sudah lunas.

Baca Juga: Mudik Dibebaskan, Pemda DIY Tambah Pemeriksaan GeNose C19

Selain itu, dilarang merokok, makan, minum (kecuali air putih) selama 30 menit sebelum melaksanakan tes GeNose.

Calon penumpang juga diharuskan menunjukkan surat keterangan negatif GeNose C19 atau rapid test antigen atau RT-PCR yang sampelnya diambil dalam kurun waktu maksimal 3x24 jam sebelum keberangkatan.

"Sejak awal hadirnya layanan pemeriksaan GeNose C19 dalam rangka screening Covid-19 pada moda transportasi kereta api berjalan dengan lancar," kata Joni.

Joni menambahkan, khusus untuk keberangkatan pada hari libur keagamaan dan libur panjang, calon penumpang diwajibkan menunjukkan surat keterangan negatif screening Covid-19 yang sampelnya diambil dalam kurun waktu maksimal 1x24 jam sebelum keberangkatan.

"Kami juga mengimbau kepada pelanggan untuk mematuhi protokol kesehatan dan menerapkan 3M yaitu memakai masker, menjaga jarak, dan mencuci tangan untuk memutus penyebaran Covid-19 di moda transportasi kereta api," pungkasnya.

Baca Juga: Ini Penjelasan Pemkot Balikpapan Mengapa Belum Menggunakan GeNose C19

Load More