SuaraJakarta.id - Proyek rumah DP 0 Rupiah Anies Baswedan disebut mirip kuburan dan penjara. Rumah DP 0 persen Anies itu dikomentari pegiat media sosial Eko Kuntadhi.
Awalnya, Eko Kuntadhi mengemukakan bahwa masalah hunian adalah salah satu problem besar di Jakarta yang menimbulkan masalah lain.
Mulai dari masalah sosial, tata kota, dan bahkan banjir.
Eko Kuntadhi mengatakan permasalahan hunian ini adalah ketidak-mampuan masyarakat berpendapatan rendah untuk membeli hunian layak.
“Terus, Anies datang sebagai Gubernur, menawarkan kebijakan rumah DP 0 persen. Sayangnya, untuk bisa dapat fasilitas itu, masyarakat kudu punya gaji Rp7 juta sebulan,” ujar Eko, dikutip dari video yang ditayangkan di Cokro TV pada Kamis (18/3/2021).
Eko Kuntadhi lalu berulang-ulang menyindir soal luas rumah DP Nol rupiah yang ditawarkan Anies tersebut.
Menurutnya, harga dari rumah tersebut sejak awal tidak diperuntukkan bagi orang miskin.
Terlebih, harganya saat ini telah dinaikkan dua kali lipat dengan harga yang sangat tidak sepadan dengan luasnya.
“Jadi, rusun atau rumah susun yang lebarnya secuil itu, sejak awal memang bukan diperuntukkan buat penduduk miskin,” tandas Eko Kuntadhi.
Baca Juga: Demi Formula E, BPK DKI Catat Anies Sudah Keluarkan Hampir Rp 1 Triliun
“Sekarang, anehnya, syarat untuk mendapatkan rumah susun itu dinaikkan lagi. Tadinya Rp7 juta sebulan, sekarang jadi Rp14,8 juta sebulan. Bro, siapa yang mau?” tambahnya.
Bahkan, Eko membandingkan bahwa luas kamar dalam hunian yang ditawarkan Anies itu hanya berbeda sedikit dengan kuburan.
“Ada nggak sih orang dengan pendapatan Rp14juta sebulan mau tinggal di rumah RSS, Rumah Susah Selonjor yang sangat minimalis? Saya katakan sangat minimalis karena ukuran kamarnya saja lebih gede sedikit dari kuburan, 1,8 x2 koma sekian,” ujar Eko Kuntadhi.
“Buat selonjoran aja susah. Kalau mimpi basah, semua orang langsung dengar,” tambahnya.
Tidak sampai di situ, ia bahkan juga membandingkan kamar di rumah DP nol rupiah dengan ruang isolasi di penjara.
“Ukuran kamar segini kayaknya lebih kecil dari ruang isolasi narapidana di penjara,” cecarnya.
Berita Terkait
-
Anies Desak Banjir Sumatera Ditetapkan Jadi Bencana Nasional
-
Pakar UIKA Dukung Anies Desak Status Bencana Nasional untuk Aceh dan Sumatera
-
Kaleidoskop 2025: Deretan Artis Masuk Penjara, dari Nikita Mirzani hingga Onadio Leonardo
-
Pesan Anies Baswedan untuk Relawan Muda: Demokrasi Tumbuh dari Warga yang Mau Turun Tangan
-
Mengapa Jenazah Banjir Sumatera Tanpa Identitas Dikuburkan Tanpa Tunggu Identifikasi?
Terpopuler
- JK Kritik Keras Hilirisasi Nikel: Keuntungan Dibawa Keluar, Lingkungan Rusak!
- Nikmati Belanja Hemat F&B dan Home Living, Potongan Harga s/d Rp1,3 Juta Rayakan HUT ke-130 BRI
- 5 Mobil Diesel Bekas di Bawah 100 Juta, Mobil Badak yang Siap Diajak Liburan Akhir Tahun 2025
- Sambut HUT ke-130 BRI: Nikmati Promo Hemat Hingga Rp1,3 Juta untuk Upgrade Gaya dan Hobi Cerdas Anda
- Nikmati Segarnya Re.juve Spesial HUT ke-130 BRI: Harga Istimewa Mulai Rp13 Ribu
Pilihan
-
Pemerintah Naikkan Rentang Alpha Penentuan UMP Jadi 0,5 hingga 0,9, Ini Alasannya
-
Prabowo Perintahkan Tanam Sawit di Papua, Ini Penjelasan Bahlil
-
Peresmian Proyek RDMP Kilang Balikpapan Ditunda, Bahlil Beri Penjelasan
-
Resmi Melantai di Bursa, Saham Superbank Melambung Tinggi
-
Jadwal dan Link Streaming Nonton Rizky Ridho Bakal Raih Puskas Award 2025 Malam Ini
Terkini
-
Cek Fakta: Raja Juli Antoni Mundur Sebagai Menteri Kehutanan Akibat Banjir Sumatra, Ini Faktanya
-
Novotel Jakarta Pulomas Hadir di Jakarta Timur, Pilihan Ideal Libur Weekend Bersama Keluarga
-
BGN Ingatkan Mitra dan Yayasan Wajib Peduli Sekolah Penerima Program Makan Bergizi Gratis
-
5 Mobil Kecil Bekas Paling Irit BBM, Cocok untuk Anak Kuliah dan Pekerja UMR
-
5 Keunggulan Bank Digital untuk Atur Keuangan Tanpa Ribet bagi Anak Muda