SuaraJakarta.id - Perkara mafia tanah di Kebon Sirih Jakarta senilai Rp 180 miliar terus bergulir. Setidaknya empat orang telah ditetapkan sebagai tersangka.
Hal ini diketahui dari pernyataan Hartanto, kuasa hukum korban Dian Rahmiani.
“Semua yang kita laporkan ada lima. Tapi di sini baru empat ditetapkan tersangka. Kami berharap semuanya bisa dijerat sesuai dengan laporan klien kami," kata Hartanto kepada wartawan di Polda Metro Jaya, Jakarta Selatan, Senin (22/3/2021).
Berdasarkan penuturannya keempat tersangka itu adalah CK, KY, HN, dan GS, dalam perkara ini keempatnya memiliki perannya masing-masing.
Baca Juga: Kasus Mafia Tanah di Kebon Sirih, Polisi Diminta Segera Tetapkan Tersangka
“Ada yang mengaku sebagai Pengusaha, ada mengaku sebagai broker. Mereka masing-masing berbagi peran," katanya.
Telah ditetapkannya keempat tersangka itu, Hartanto mengapresiasi kinerja Tim Satgas Mafia Tanah Polda Metro Jaya.
“Ya bersyukur, responnya sangat baik yang diberikan dari satgas mafia tanah sangat baik. Bahkan kita sudah mendapatkan SP2AP terkait perkembangan kasus yang kita laporkan," ujarnya.
Seperti pemberitaan sebelumnya, Satgas Mafia Tanah Polda Metro Jaya tengah menyelidiki kasus dugaan penipuan dan perampasan tanah di Kebon Sirih, Jakarta Pusat. Kerugian korban diduga mencapai angka Rp 180 miliar.
Laporan ini dilayangkan oleh Dian Rahmiani selaku korban. Perkara tersebut telah teregistrasi dengan Nomor: LP/366/I/YAN.2.5/2021/SPKT PMJ, tanggal 21 Januari 2021.
Baca Juga: Mau Rampas Lahan Warga Jakpus, 8 Preman 1 Pengacara Mafia Tanah Ditangkap
Direktur Reserse Kriminal Umum (Dir Reskrimum) Polda Metro Jaya Kombes Pol Tubagus Ade Hidayat menyebut perkara ini telah memasuki tahap penyidikan. Kekinian, kata dia, Tim Satgas Mafia Tanah masih mengumpulkan sejumlah barang bukti.
Berita Terkait
-
Menteri ATR/BPN: Mafia Tanah Akan Tetap Ada Selama Mereka Masih Bisa Bernapas
-
Bicara Soal Mafia Tanah, Menteri ATR/BPN: Selama Masih Bisa Hirup Udara, Selama itu Pula Masih Ada
-
Jadi Menteri ATR/BPN Gantikan AHY, Nusron Wahid Ingin Mafia Tanah Dimiskinkan
-
Blak-blakan di DPR, Menteri ATR Nusron Wahid Ungkap Jurus buat Bikin Mafia Tanah Jera
-
Catat! DPR Bakal Bentuk Badan Aspirasi, Rakyat Korban Mafia Tanah, Pinjol hingga Judol Bisa Ngadu
Terpopuler
- Mahfud MD Sebut Eks Menteri Wajib Diperiksa Kasus Judol Pegawai Komdigi, Budi Arie Bilang 'Jangan Kasih Kendor'
- Rocky Gerung Spill Dalang yang Bongkar Kasus Judi Online Pegawai Komdigi
- Kejanggalan Harta Kekayaan Uya Kuya di LHKPN KPK, Dulu Pernah Pamer Saldo Rekening
- Berani Sentil Menteri Pendidikan Dasar dan Menengah, Segini Harta Kekayaan Melly Goeslaw
- Bak Gajah dan Semut, Beda Citra Tom Lembong vs Budi Arie Dikuliti Rocky Gerung
Pilihan
-
Petinggi Lion Air Masuk, Bos Garuda Irfan Setiaputra Ungkap Nasibnya Pada 15 November 2024
-
Profil Sean Fetterlein Junior Kevin Diks Berdarah Indonesia-Malaysia, Ayah Petenis, Ibu Artis
-
Kritik Dinasti Politik Jadi Sorotan, Bawaslu Samarinda Periksa Akbar Terkait Tuduhan Kampanye Hitam
-
Bakal Dicopot dari Dirut Garuda, Irfan Setiaputra: Siapa yang Dirubah Engga Tahu!
-
Pegawai Komdigi Manfaatkan Alat AIS Rp250 M untuk Lindungi Judol, Roy Suryo Duga Ada Menteri Ikut 'Bermain'
Terkini
-
Tingkatkan Kenyamanan Bertransaksi, Bank Mandiri Hadirkan Layanan Verifikasi Bank Garansi
-
Kesal Diomeli Bini karena Keluar Malam dan Minum-minum, Suami di Pasar Minggu Tega Aniaya Istri Pakai Gunting
-
Perkuat Perda-Perkada, Pemkab Kediri Tingkatkan Kompetensi ASN Melalui Diklat Legal Drafting
-
Klarifikasi Pemberitaan PT Asuransi Allianz Life Soal CWIG yang Buka Bantuan Hukum
-
Kacau! Prajurit TNI Lagi Santai Ngopi di Kebayoran Baru Dianiaya Gerombolan Diduga Ormas, Satu Orang Ditangkap