SuaraJakarta.id - Kepolisian belum bisa memastikan penyebab utama kebakaran besar yang terjadi di pemukiman warga kawasan Matraman, Jakarta Timur.
Kasubit Lakabakar Puslapor Mabes Polri, Nurcholis mengatakan pihaknya masih mendalaminya dengan memeriksa barang-barang di lokasi kejadian ke laboratorium.
"Untuk kesimpulan penyebab kebakarannya harus dikonfirmasi dengan uji laboratorium terhadap barang yang kami ambil," kata Nurcholis kepada wartawan di lokasi kebakaran, Kamis (25/3/2021).
Adapun sejumlah barang dibawa untuk diperiksa ke laboratorium adalah instalasi listrik dan abu arang bekas kebakaran. Untuk proses pemeriksaan, kepolisian membutuhkan waktu kurang lebih satu sampai dua hari.
Baca Juga: Kontrakan Ludes, Anies Boyong 10 Korban Kebakaran Matraman ke Penampungan
"Jadi nunggu sehari dua hari baru kami simpulkan. Nanti kami sampaikan ke Kapolsek untuk penyebab kebakarannya," ujarnya.
Terkait adanya kabar yang menyebut kebakaran disebabkan api yang berasal dari sepeda motor, Nurcholis menyanggah.
Menurutnya motor itu menjadi penyebab membesarnya api, sehingga banyak warga terjebak dalam kepungan api.
"Motor itu karena posisinya di depan rumah. Motor itu kan ada bahan bakar bensin, jadi itu menyebabkan api membesar," tuturnya.
Sebelumnya kebakaran hebat terjadi di permukiman padat penduduk di Pisangan Baru III pada Kamis (25/3/2021) sekitar pukul 04.50.
Baca Juga: Tragis, 2 Kucing Dalam Kandang Ikut Terpanggang pada Kebakaran di Matraman
Setidaknya empat rumah kontrakan hangus terbakar, dan 10 orang meninggal dunia. Sementara korban selamat ada lima orang.
Damkar Jakarta Timur mengerahkan sebanyak 14 unit mobil pemadam kebakaran guna memadamkan kobaran api.
Setelah kurang lebih satu jam berjuang, api berhasil dipadamkan pada pukul 05.50 WIB.
Kerugian materi akibat peristiwa kebakaran di Matraman ini ditaksir mencapai Rp800 juta.
Berita Terkait
-
Bebas Bersyarat Setelah 2 Tahun Lebih Dipenjara, Ini Awal Mula Kasus Medina Zein
-
Geger Temuan Kerangka Manusia di Gedung Kosong Jaktim, Polisi Duga Korban Tewas Lebih dari 3 Bulan
-
MA Tolak Kasasi Jaksa, Tim Advokasi Fatia-Haris Bilang Begini
-
Kolaborasi dengan Pemkot Jakarta Timur, Antam Lakukan Urban Farming & Giat Bersih Lingkungan
-
Disundut Rokok hingga Makan Batu, Pemuda Korban Penyekapan di Jaktim Ngaku Dipaksa Jual Ginjal buat Bayar Utang
Tag
Terpopuler
- Respons Sule Lihat Penampilan Baru Nathalie Tuai Pujian, Baim Wong Diminta Belajar
- Berkaca dari Shahnaz Haque, Berapa Biaya Kuliah S1 Kedokteran Universitas Indonesia?
- Pandji Pragiwaksono Ngakak Denny Sumargo Sebut 'Siri na Pace': Bayangin...
- Jordi Onsu Terang-terangan Ngaku Temukan Ketenangan dalam Islam
- Beda Penampilan Aurel Hermansyah dan Aaliyah Massaid di Ultah Ashanty, Mama Nur Bak Gadis Turki
Pilihan
-
6 Rekomendasi HP Murah Rp 1 Jutaan Memori 256 GB, Terbaik November 2024
-
Neta Hentikan Produksi Mobil Listrik Akibat Penjualan Anjlok
-
Saldo Pelaku UMKM dari QRIS Nggak Bisa Cair, Begini Respon Menteri UMKM
-
Tiket Kereta Api untuk Libur Nataru Mulai Bisa Dipesan Hari Ini
-
Review DADOO: Nostalgia Game Ular Tangga yang Bisa Main Multiplayer Secara Online
Terkini
-
Kesal Diomeli Bini karena Keluar Malam dan Minum-minum, Suami di Pasar Minggu Tega Aniaya Istri Pakai Gunting
-
Perkuat Perda-Perkada, Pemkab Kediri Tingkatkan Kompetensi ASN Melalui Diklat Legal Drafting
-
Klarifikasi Pemberitaan PT Asuransi Allianz Life Soal CWIG yang Buka Bantuan Hukum
-
Kacau! Prajurit TNI Lagi Santai Ngopi di Kebayoran Baru Dianiaya Gerombolan Diduga Ormas, Satu Orang Ditangkap
-
Calon Gubernur DKI Pramono Anung Lahir dan Besar di Kediri, Begini Kesehariannya Saat Sekolah