SuaraJakarta.id - Motif pelaku bom Makassar dicurigai karena doktrin ingin bangun surga di akhirat. Hal itu disampaikan pengamat terorisme Nasir Abbas.
Eks pimpinan Jamaah Ismaliyah (JI) itu menilai, motif pasangan suami istri (pasutri) mengembom Gereja Katedral Makassar sama dengan teroris pada umumnya.
Motif utamanya, kata Nasir Abbas, adalah berjihad. Ia juga meyakini pasutri itu telah terdoktrin paham radikalisme dan terorisme.
Dikutip dari Terkini.id—jaringan Suara.com—pasutri itu menurut Nasir Abbas, telah terdoktrin iming-iming hadiah surga.
Sehingga nekat melakukan bom bunuh diri bersama di Gereja Katedral Makassar, Sulawesi Selatan, pada Minggu (28/3/2021) lalu.
"Mau satu orang yang lakukan, atau dua orang, mau suami istri yang lakukan ya hadiahnya surga," ujarnya.
Lebih lanjut Nasir mengatakan, pernikahan menjadi salah satu jalan bagi dalang di balik teror untuk meyakinkan pasangannya ikut menebar teror.
Nasir menambahkan, para pelaku teror itu berpikir mending membangun surga di akhirat ketimbang di dunia.
"Jadi kan mereka pikir ketimbang berpisah di dunia lebih baik masuk surga bersama. Ngapain bangun surga di dunia, lebih baik bangun surga di akhirat. Begitulah kira-kira doktrinnya mereka," jelas Nasir.
Baca Juga: Curiga Akan Ada Gerakan Teror Nasional, JK Minta Masyarakat Waspada
Diberitakan sebelumnya, polisi menyebut pelaku bom Makassar merupakan pasutri yang baru menikah pada Agustus 2020 lalu.
Sang pria berinisial L, melakukan aksi bom bunuh diri di Gereja Katedral Makassar bersama istrinya yang berinisial YSF.
Polisi juga mengonfirmasi bahwa L masuk dalam jaringan kelompok JAD.
Berita Terkait
-
Tak Hanya Terindikasi Judol, PPATK Temukan NIK Penerima Bansos Terlibat Korupsi dan Danai Terorisme
-
Serangan AS ke Iran Bisa Picu Aksi Radikalisme, Indonesia Diminta Waspada!
-
Aturan Baru Justice Collaborator: Peluang Emas atau Celah Korupsi Baru?
-
BNPT Ungkap Belasan 'Kitab Suci' Kelompok Teroris: Kuatnya Peran Literatur Bentuk Ideologi Berbahaya
-
Stabilitas Bisa Gonjang-ganjing, Kepala BNPT: Negara Wajib Cegah Paham Terorisme
Terpopuler
- Dulu Dicibir, Keputusan Elkan Baggott Tolak Timnas Indonesia Kini Banjir Pujian
- Lupakan Brio, Ini 5 Rekomendasi Mobil Keluarga Sporty dan Irit Mulai Rp60 Jutaan
- Siapa Brandon Scheunemann? Bek Timnas Indonesia U-23 Berdarah Jerman yang Fasih Bahasa Jawa
- Di Luar Prediksi! 2 Pemain Timnas Indonesia Susul Jay Idzes di Liga Italia
- Ayah Brandon Scheunemann: Saya Rela Dipenjara asal Indonesia ke Piala Dunia
Pilihan
-
Siapa Joe Hattab? YouTuber Yordania Rela ke Riau demi Aura Farming Pacu Jalur
-
Ole Romeny Bagikan Kabar Gembira Usai Jalani Operasi, Apa Itu?
-
Krisis Air Ancam Ketahanan Pangan 2050, 10 Miliar Penduduk Dunia Bakal Kerepotan!
-
Mentan Amran Sebut Ada Peluang Emas Ekspor CPO RI ke AS usai Kesepakatan Tarif
-
Jadwal Lengkap Timnas Indonesia di Grup B Ronde 4 Kualifikasi Piala Dunia 2026 Zona Asia
Terkini
-
Kasus Ijazah Jokowi Naik Penyidikan, Petinggi Projo Dipanggil Polisi
-
Rahasia Diet Keto yang Diklaim Ampuh Turunkan Kolesterol: Benarkah Aman untuk Jantung?
-
Wow! Aplikasi Pengganti WhatsApp Bisa Chat Tanpa Internet, Ini Teknologinya
-
Bengkel Motor di Ciputat Tangsel Kebakaran, Diduga Dipicu 'Puntung Rokok'
-
Identitas Mayat Pria Tanpa Identitas di Bintaro Office Park Terungkap, Polisi Temukan Benda Tajam