Scroll untuk membaca artikel
Rizki Nurmansyah
Jum'at, 02 April 2021 | 06:30 WIB
Ita Maryanti, istri Sarmili satpam SMPN 11 Kota Tangsel yang meninggal usai disuntik vaksin Covid-19, ditemui Kamis (1/4/2021) malam. [Suara.com/Wivy]

SuaraJakarta.id - Salah seorang satpam SMPN 11 Kota Tangerang Selatan bernama Sarmili (45) dikabarkan meninggal usai disuntik vaksin Covid-19.

Hal itu dibenarkan oleh Ita Maryani (41), istri dari Sarmili. Ita mengatakan, suaminya meninggal usai mendapatkan vaksinasi tahap pertama di tempatnya bekerja.

Menurutnya, sebelum divaksin kondisi suaminya dalam keadaan sehat dan tidak mengeluhkan sakit.

"Kalau masalah cerita keluarga memang betul. Sebelum divaksin tidak sakit," katanya ditemui di kediamannya Kampung Rawa Mekar Jaya, Serpong, Tangsel, Kamis (1/4/2021) malam.

Baca Juga: Bagian Tubuh Menghitam, Satpam SMPN 11 Tangsel Tewas Setelah Divaksin

Meski begitu, Ita mengakui, bahwa almarhum suaminya memiliki penyakit dalam.

"Punya penyakit dalam, penyakit prostat," ungkapnya.

Dari informasi yang dihimpun, sebelum meninggal, Sarmili sempat mendapat perawatan di sejumlah rumah sakit.

Semula, Sarmili yang mengalami demam usai divaksin dibawa ke RS Medika Serpong, lalu dibawa ke Puskesmas Rawa Buntu karena terkendala alat bantu pernapasan.

Setelah itu, Sarmili kembali di rujuk ke RSUD Tangsel di Pamulang karena kondisinya semakin memburuk. Sarmili menghembuskan napas terakhir pada Senin (29/3/2021) malam.

Baca Juga: Empat Hal yang Tak Boleh Dilakukan Sebelum atau Sesudah Vaksinasi

Disebut-sebut, Sarmili bahkan mengalami penghitaman kulit seperti terbakar di bagian pundak dan leher. Hal itu pun juga dibenarkan oleh Ita.

"Memang betul," singkatnya membenarkan lantaran tak mau mengingat lagi sakit yang dialami suaminya itu.

Ita menuturkan, dari sejumlah yang menjadi tempat perawatan suaminya itu dilakukan tes swab dan semuanya negatif Covid-19.

"Hasil swab di rumah sakit negatif 3 kali," tuturnya.

Meski begitu, Ita enggan memaparkan lebih lanjut lantaran dirinya sudah capek dan lelah. Dia dan keluarganya mengaku sudah ikhlas atas meninggalnya suaminya.

"Entah emang sudah takdir, sudah nasib. Kalau ada ini itu, saya sudah sampai ini aja. Saya maaf banget beribu-ribu minta maaf. Pokoknya intinya atas nama keluarga cukup. Saya sudah lelah, sudah capek. Intinya sudah cukup tahu, dari siang bolak-balik ke sini, saya capek. Saya pengen suami saya tenang, saya sudah ikhlas," ungkapnya sambil menahan tangis sambil meminta maaf kepada awak media yang meminta konfirmasi.

Meninggalnya Sarmili usai divaksin pun dibenarkan oleh Humas SMPN 11 Kota Tangsel Salim.

Namun, Salim mengatakan, Satpam SMPN 11 Tangsel itu sudah dalam keadaan tidak sehat sebelum divaksin. Sehingga penyebab meninggal bukan karena vaksin, tetapi karena sudah dalam keadaan tidak sehat.

"Itu yang perlu dikoreksi. Kalau seperti itu seakan-akan penyebabnya vaksin. Yang dari sekolah itu, kami yang berkomunikasi dengan almarhum. (Sarmili) vaksin tanggal 3 Maret 2021 beberapa hari selebum vaksinasi termasuk hari H (vaksinasi) kurang sehat. Itu menurut teman-teman yang sering berinteraksi dengan dia," katanya saat dikonfirmasi, Kamis (1/4/2021).

Kontributor : Wivy Hikmatullah

Load More