Scroll untuk membaca artikel
Bangun Santoso | Stephanus Aranditio
Rabu, 07 April 2021 | 12:51 WIB
Sebagai ILUSTRASI: Sejumlah Orang Tua murid melaksanakan simulasi sekolah tatap muka Hybrid di SMP Negeri 255, Jakarta Timur, Selasa (30/3/2021). [Suara.com/Alfian Winanto]

SuaraJakarta.id - Dua siswa di SMKN 2 Jakarta sampai nyasar lupa jalan ke sekolah. Ini karena saking lamanya tidak masuk sekolah imbas pandemi Covid-19 sehingga pembelajaran secara daring atau jarak jauh selama lebih dari satu tahun.

Hal itu diungkapkan oleh guru Matematika di SMKN 2 Jakarta, Sri Murni yang menyebut kedua siswa kelas XII tersebut salah turun stasiun saat menaiki KRL.

"Iya ada dua siswa tadi yang sempat nyasar ke sini (SMKN 2). Mereka ini malah turun di stasiun yang jauh dari SMKN 2," kata Sri di SMKN 2 Jakpus, Rabu (7/4/2021).

Para guru pun memaklumi hal tersebut karena setahun lebih murid-murid tidak pernah ke sekolahnya.

Baca Juga: Suasana Uji Coba Sekolah Tatap Muka di SDN Kenari 08

Wali Kota Jakpus Dhany Sukma juga sempat berkomunikasi dengan siswa SMKN 2 yang bercerita bahwa mereka rindu belajar di kelas yang biasa bertemu guru dan teman kelasnya.

"Jadi, mereka ini pada kangen sekolah dan bertatap muka dengan guru-gurunya," ujar Dhany.

Diketahui, mulai Rabu (7/4/2021) hari ini Pemprov DKI Jakarta melakukan uji coba pembukaan sekolah tatap muka dengan prokes ketat di 85 sekolah negeri dan swasta di Ibu Kota.

Jumlah tersebut merupakan hasil asesmen kesiapan prokes sekolah tatap muka dari Dinas Pendidikan DKI Jakarta melalui asesmen tahap 1 dan 2 dari 100 sekolah yang dilakukan asesmen.

Selama uji coba, kegiatan pembelajaran hanya dilakukan selama satu kali dalam satu minggu untuk setiap jenjang pendidikan, setelah itu kembali belajar dari rumah sebab gedung sekolah disterilisasi.

Baca Juga: Antusias Sekolah Tatap Muka Perdana di Jakarta

Siswa yang diperbolehkan mengikuti uji coba adalah siswa mulai dari kelas 4 SD hingga 12 SMA/SMK, jumlah siswa dibatasi maksimal 50 persen per kelas dengan pengaturan jarak 1,5 meter.

Sementara materi yang diajarkan diprioritaskan untuk mata pelajaran yang esensial dengan durasi pelajaran selama 3 - 4 jam.

Kegiatan ekstrakurikuler dan olahraga, serta ruang perpustakaan dan area kantin juga belum dimulai.

Adapun 85 sekolah tersebut antara lain; satu sekolah di Kepulauan Seribu, 25 sekolah di Jakarta Selatan, 25 sekolah di Jakarta Timur, 18 sekolah di Jakarta Barat, 6 sekolah di Jakarta Utara.

Load More