Scroll untuk membaca artikel
Rizki Nurmansyah
Kamis, 08 April 2021 | 07:00 WIB
Suasana Terminal Kampung Rambutan imbas larangan mudik lebaran 2020. Pada tahun ini, Pemprov DKI juga berencana kembali menutup terminal tersebut selama pemberlakuan larangan mudik Lebaran, 6-17 Mei 2021. [Suara.com/Welly Hidayat]

SuaraJakarta.id - Pemprov DKI berencana menutup seluruh terminal bus Antarkota Antarprovinsi (AKAP) selama pemberlakuan larangan mudik Lebaran pada 6-17 Mei 2021 mendatang.

Kepala Dinas Perhubungan DKI Jakarta, Syafrin Liputo mengatakan, hanya Terminal Pulo Gebang yang dioperasikan selama pemberlakuan larangan mudik tersebut.

"Rencananya itu yang akan dioperasionalkan hanya Terminal Pulo Gebang. Untuk terminal selebihnya itu tidak ada pelayanan AKAP," katanya dilansir dari Antara, Rabu (7/4/2021).

Syafrin menjelaskan, tiga terminal yang melayani bus AKAP lainnya, yaitu Terminal Kalideres, Kampung Rambutan dan Tanjung Priok.

Baca Juga: Survei: 33 Persen Warga Bakal Pulang Kampung Jika Tak Ada Larangan Mudik

Ketiga terminal tersebut dipastikan tidak beroperasi selama ada pemberlakuan larangan mudik Lebaran 2021.

Sedangkan Terminal Pulo Gebang akan tetap beroperasi. Namun untuk melayani perjalanan darurat secara selektif.

"Untuk pelayanan AKAP Terminal Pulo Gebang pun itu akan sangat selektif, apakah terkait dengan keperluan mendesak misalnya keluarga kedukaan, ada yang sakit dan sebagainya, tentu ini akan sangat selektif," ucap Syafrin.

Meski demikian, dia menyebutkan rencana penutupan sementara terminal bus AKAP terkait larangan mudik belum final.

Sebab, Kementerian Perhubungan masih menggodok rencana itu sebelum menelurkannya menjadi kebijakan.

Baca Juga: Pemerintah Bakal Bikin Promo Harbolnas Hingga Subsidi Ongkir Saat Ramadan

Syafrin berharap kebijakan penutupan operasional terminal bus AKAP bisa segera dirilis untuk memberikan waktu kepada petugas Dishub DKI Jakarta melakukan sosialisasi ke masyarakat.

"Sehingga sebelum masa larangan mudik tanggal 6 (Mei) kami bisa sosialisasikan secara masif kepada seluruh masyarakat. Sehingga masyarakat memahami urgensi larangan mudik yang diambil dari pemerintah," kata Syafrin.

Load More