SuaraJakarta.id - Gereja Santo Laurensius Alam Sutera Serpong merupakan salah satu gereja terbesar dan megah di Kota Tangerang Selatan (Tangsel). Di balik kemegahannya itu, ada cerita menarik soal toleransi beragama.
Terutama saat puasa Ramadhan saat ini. Itu lantaran, dari 31 pegawai yang ada sekira 12 orang diantaranya merupakan muslim.
Meski bekerja di lingkungan gereja, mereka tetap menjalankan puasa Ramadhan seperti biasa. Tak ada pelarangan apapun yang berkaitan dengan pelaksanaan ibadah mulai dari sholat hingga tadarus Al-Quran. Sikap toleransi beragama pun terbangun erat.
Dari belasan pegawai muslim di Gereja Santo Laurensius Tangsel itu, salah satunya adalah Firda Silvina. Dia sudah bekerja hampir dua tahun sebagai petugas kebersihan.
Silvi bercerita menjalankan puasa di lingkungan gereja sama saja seperti di tempat kerja lainnya. Justru dia terkesan dengan toleransi yang ada.
"Menjalankan puasa di sini sama kayak di rumah atau di mana-mana. Di sini tidak ada perbedaan sama seperti di tempat kerja lain. Bahkan di sini itu toleransi antar agama itu benar-benar terjaga. Nggak ada larangan apapun. Contohnya seperti saya. Saya menggunakan hijab dan nggak ada larangan. Hijab ini sebagai tanda bahwa saya muslim dan bekerja di gereja Katolik ini," katanya mulai bercerita kepada SuaraJakarta.id ditemui, Sabtu (17/4/2021).
Silvi dalam waktu normal bekerja dari sekira pukul 07.00 WIB hingga pukul 16.00 WIB. Sejak adanya pandemi Covid-19, dia dan para pegawai lainnya bisa pulang lebih awal pukul 14.00 WIB.
Untuk melaksanakan sholat dan tadarus Al-Quran, dia dan pegawai muslim lainnya diberi ruangan khusus. Hal itu lantaran tak bisa sembarang tempat di gereja bisa jadikan tempat sholat.
Baca Juga: Doa Hari ke 7-8 Ramadhan: Arab Latin dan Artinya dalam Bahasa Indonesia
"Kalau misalnya aktivitas agama muslim di gereja itu nggak masalah. Kayak kita mau sholat, ngaji, dan lainnya boleh. Tapi tidak bisa disembarang tempat. Karena kita juga nggak bisa berdoa kalau ada tanda-tanda (salib) itu di sini. Jadi milih-milih tempat. Buat sholat kita dikasih satu ruangan khusus. Biasanya itu juga dipakai sama umat muslim lain yang berkegiatan di gereja. Bersih, nyaman juga," papar Silvi.
Silvi menceritakan awalnya sempat mengalami pergolakan batin. Dia tak menyangka akan bekerja di sebuah gereja.
Terlebih, ia belum pernah sama sekali masuk ke dalam gereja dan sehari-hari terbiasa berhijab. Sehingga, terasa aneh baginya ketika bekerja di tempat ibadah umat lain.
"Awalnya iya ada perasaan, kayak 'gue nggak pernah ke geraja. Karena tuntutan kerja gue harus ada di gereja'. Itu awal-awal mungkin sampai tiga bulan. Masih nggak nyangka dan nggak nyaman sih sebenarnya. Karena di sini berhubungan langsung sama umat non-muslim," tuturnya.
Silvi juga sempat mendapat ejekan dari temannya saat awal bekerja di Gereja Santo Laurensius. Namun ejekan itu tak dipedulikannya. Dia tetap bertahan.
"Kalau dari keluarga alhamdulillah aman. Dari teman kadang ada usilan-usilan atau ejekan. Tapi kembali lagi ke saya, saya kerja itu buat diri saya bukan buat mereka. Toh kalau ikutin apa kata mereka juga, mereka nggak biayain saya," tegasnya.
Tag
Berita Terkait
-
Kurang Fit Usai Hujan-Hujanan di Konser Dewa 19, Ari Lasso Tetap Tampil Energik di Pestapora 2025
-
FIFA Matchday 2025 dan Semakin Matangnya Atribut Positioning Ramadhan Sananta
-
Indonesia Cukur Habis Taiwan 6-0
-
Jordi Amat Cetak Gol Cepat, Sananta Menyusul, Timnas Indonesia Tundukkan Taiwan
-
Tembok Bungkam Polisi di Kasus Penjarahan Bintaro? Identitas Pelaku Jadi Misteri Besar
Terpopuler
- Kumpulan Prompt Siap Pakai untuk Membuat Miniatur AI Foto Keluarga hingga Diri Sendiri
- Terjawab Teka-teki Apakah Thijs Dallinga Punya Keturunan Indonesia
- Bakal Bersinar? Mees Hilgers Akan Dilatih Eks Barcelona, Bayern dan AC Milan
- Gerhana Bulan Langka 7 September 2025: Cara Lihat dan Jadwal Blood Moon Se-Indo dari WIB-WIT
- Geger Foto Menhut Raja Juli Main Domino Bareng Eks Tersangka Pembalakan Liar, Begini Klarifikasinya
Pilihan
-
Nomor 13 di Timnas Indonesia: Bisakah Mauro Zijlstra Ulangi Kejayaan Si Piton?
-
Dari 'Sepupu Raisa' Jadi Bintang Podcast: Kenalan Sama Duo Kocak Mario Caesar dan Niky Putra
-
CORE Indonesia: Sri Mulyani Disayang Pasar, Purbaya Punya PR Berat
-
Sri Mulyani Menteri Terbaik Dunia yang 'Dibuang' Prabowo
-
Surat Wasiat dari Bandung: Saat 'Baby Blues' Bukan Cuma Rewel Biasa dan Jadi Alarm Bahaya
Terkini
-
TransTRACK Academy Gelar Pelatihan Digital Supply Chain untuk Tingkatkan Efisiensi Distribusi
-
Polisi Masih Buru Aktor Intelektual Kerusuhan Jakarta
-
Kasus Pembunuhan Anak di Pondok Pinang Dihentikan! Ini Alasan Polisi
-
Livin' Planet dan Aktivasi Keberlanjutan Looping For Life Perkuat Komitmen ESG Bank Mandiri
-
Titik Rawan Jakarta Barat Dijaga Ketat! Polres Kerahkan Personel Gabungan