Scroll untuk membaca artikel
Rizki Nurmansyah
Kamis, 22 April 2021 | 07:05 WIB
Wali Kota Bandung Oded M Danial. [Antara]

SuaraJakarta.id - Wali Kota Bandung Oded M Danial memastikan pihaknya akan menjalankan kebijakan larangan mudik Lebaran 2021 secara super ketat.

Termasuk bagi pemudik dari Jakarta, di mana dilarang pulang kampung pada Lebaran nanti ke Bandung.

Jika ada pemudik dari Jakarta masih membandel mudik ke wilayah Bandung, maka akan diusir.

Hal itu berdasarkan keputusan Forum Komunikasi Pimpinan Daerah (Forkopimda) Kota Bandung.

Baca Juga: Antisipasi Pemudik, Pemkot Jogja Lakukan Pendataan Ulang Selter Karantina

"Nggak boleh ada pemudik dari Jakarta. Dari Bandung ke luar kota juga nggak boleh," kata Wali Kota Bandung di Polrestabes Bandung, Rabu (21/4/2021).

Petugas kepolisian memeriksa dokumen milik calon pemudik yang terjaring razia penyekatan di Pintu Tol Cikarang Barat, Bekasi, Jawa Barat, Kamis (21/5/2020). [ANTARA FOTO/Nova Wahyudi]

Pemkot Bandung kekinian telah menyiapkan sejumlah penyekatan untuk menghalau adanya arus mudik menjelang perayaan Lebaran 2021.

Dalam penyekatan itu, Wali Kota bandung mengaku telah berkoordinasi dengan pihak TNI dan Polri.

Larangan mudik Lebaran 2021 tak lain untuk menekan angka kasus Covid-19 di Tanah Air yang kini mulai menurun.

Di lain pihak, Kapolrestabes Bandung, Kombes Ulung Sampurna Jaya mengatakan, penyekatan arus pemudik bukan hanya di gerbang tol.

Baca Juga: Isu Larangan Mudik, Tiket Kapal di Tanjungpinang Ludes Dibeli Penumpang

Namun juga di jalur arteri yang berpotensi dilalui oleh pemudik dari Jakarta.

Namun, ia belum memastikan bakal ada berapa titik penyekatan pemudik yang tersebar di Kota Bandung.

Menurutnya hal itu akan dibahas bersama Pemkot Bandung pada pembahasan selanjutnya.

"Kita nanti lihat besok, tapi kita otomatis selalu siap, TNI dan Polri, karena dalam rangka menekan penyebaran virus itu sendiri," ujar Ulung.

Sejumlah pemudik bersepeda motor dari arah Jakarta melintas di Jalan H.Juanda, Bekasi, Selasa (14/8) malam. (Antara/Dian Dwi Saputra)

Selain itu, ia pun memastikan penutupan jalan raya masih terus dilakukan untuk meminimalisasi penyebaran Covid-19 di tengah masyarakat.

Penutupan itu pun, kata dia, menyesuaikan dengan perkembangan tingkat transmisi Covid-19 yang ada.

"Jadi nggak ada perubahan, apabila kasus meningkat, ya kita tutup dan mungkin balik lagi ke pola (ditutup) jam 18.00 WIB. Kalau masih meningkat lagi ya kita tutup dari siang," kata Ulung.

Load More