Scroll untuk membaca artikel
Rizki Nurmansyah
Sabtu, 24 April 2021 | 19:18 WIB
Petugas Disdamkar Sektor Ciawi melakukan evakuasi jenazah US (63) yang tewas di dalam sumur dengan kedalaman 30 meter di Kampung Leumbah Neundeut, Desa Sukagalih, Kecamatan Megamendung, Kabupaten Bogor, Jumat (23/4/2021) malam. [SuaraBogor.id/Regi Pranata Bangun]

SuaraJakarta.id - Warga Desa Sukagalih, Kecamatan Megamendung, Kabupaten Bogor, digegerkan dengan adanya seorang warga yang tewas di dalam sumur milik PT. Perkebunan Nusantara (PTPN) VIII.

Warga berinisial US (63) itu ditemukan tewas dalam sumur dengan kedalaman 30 meter, Jumat (23/4/2021) sekitar pukul 23.30 WIB.

Kapolsek Megamendung, AKP Susilo Triwibowo mengatakan, kasus ini bermula dari adanya laporan seorang warga yang jatuh ke dalam sumur. Pihaknya pun langsung menuju tempat kejadian peristiwa (TKP).

“Setiba di lokasi US sudah dalam tidak bernyawa,” kata Susilo, Sabtu (24/4/2021).

Baca Juga: Cegah Pemudik, Polres Bogor Tambah Pos Penyekatan

Dia menjelaskan, saat proses evakuasi juga melibatkan petugas Disdamkar Sektor Ciawi dan sejumlah warga.

Susilo menambahkan, pihak keluarga korban menolak dilakukan autopsi atas jenazah US dan menerima kejadian tersebut sebagai kecelakaan murni.

“Pihak keluarga menolak untuk dilakukan autopsi kepada korban, dan menerima bahwa kejadian tersebut merupakan murni sebuah kecelakaan,” ujarnya.

Dia menuturkan, bedasarkan informasi yang didapat di lokasi, bahwa kejadian tersebut bermula saat korban hendak mencari rumput untuk pakan ternak di tanah Perkebunan PTPN VIII di wilayah Desa Sukagalih, Kecamatan Megamendung.

“Namun hingga selepas Maghrib tidak pulang ke rumah,” tuturnya.

Baca Juga: Arist Merdeka Sirait: Pemerintah Bogor Dikategorikan Gagal Lindungi Anak

Lantaran tak kunjung pulang, katanya, pihak keluarga bersama warga lainnya berupaya melakukan pencarian.

Seketika saja nampak keranjang rumput milik korban berada di dekat sumur tua.

“Keluarga menduga korban jatuh di dalam sumur tersebut dan selanjutnya melapor," tukasnya.

Kontributor : Regi Pranata Bangun

Load More