SuaraJakarta.id - Rocky Gerung menanggapi soal karangan bunga yang memenuhi halaman Mabes Polri usai penangkapan Munarman yang diduga terlibat terorisme.
Rocky Gerung menilai bahwa pengiriman karangan bunga itu adalah langkah yang provokatif dan menunjukkan perpecahan bangsa.
Ia pun menyalahkan Presiden Joko Widodo uang ia sebut tekah gagal merawat kebersamaan bangsa dan keakraban dalam bernegara.
Pernyataannya itu dapat dilihat dalam video berjudul 'Kirim Bunga dan Dongeng Penangkapan Mun4rm4n, Buzzer Tambah Dungu' yang tayang di Rocky Gerung Official pada Kamis, 29 April 2021.
Baca Juga: Kasus Covid-19 di Kepri Naik Signifikan, Jokowi Beri Peringatan
Awalnya, Hersubeno Arief sebagai pewawancara menyinggung bahwa tindakan mengirim bunga saat Kepolisian menindak tegas oposisi nampak sudah menjadi pola yang baku.
Hersubeno Arief pun menilai bahwa pola ini menunjukkan keterbelahan bangsa yang sudah parah.
Rocky Gerung lalu menimpali bahwa masalah yang disampaikan Hersubeno itu adalah suatu hal yang perlu dievaluasi, terutama di bulan suci ini.
"Bahwa bangsa ini terpecah karena bunga yang dikirim di situ, ada yang berbunyi nyukurin Munarman. Jadi sebetulnya kalau kita lihat, memang tugas Polri untuk menegakkan hukum, untuk mencurigai orang, bahkan untuk menangkap. Jadi buat apa dikirimin bunga ke situ, kan?" kata Rocky.
"Apalagi bunga yang insinuatif itu. Padahal, pengadilan aja belum berlangsung tapi udah ada ucapan 'selamat menikmati penjara', apa segala macam. Jadi terlihat bahwa, saya selalu ingin mengatakan bahwa Presiden ini gagal untuk merawat kebersamaan," lanjutnya.
Baca Juga: Taktis Sulit Bertemu Munarman, Fadli Zon: Ini Jelas Pelanggaran HAM
Rocky Gerung juga mengatakan, orang pasti menganggap bahwa buzzer lah yang mengirim bunga ke Mabes Polri itu seperti pola sebelumnya.
"Jadi, terlihat bahwa dendam itu berjalan lebih cepat dari humanity, dari solidaritas. Nah, keadaan semacam ini yang bukan sekedar mambahayakan, tapi membuyarkan ide tentang Indonesia," ujarnya.
Rocky melanjutkan bahwa ide ke-Indonesia-an dari awal sudah buyar karena sisa-sisa konflik saat Pemilihan Presiden (Pilpres) tidak diselesaikan oleh Presiden saat ini.
"Dengan kata lain, dibiarkan sebetulnya. Kan ini adalah Act of Ommision, pembiaran yang dilakukan negara terhadap mereka yang ingin merusak persahabatan warga negara, keakraban bernegara," tandas Rocky.
"Itu jelas bunga yang provokatif dan itu tidak layak diperlihatkan oleh manusia yang mengerti asal usul persahabatan di dalam perbedaan politik bahkan. Itu soalnya tuh," sambungnya.
Berita Terkait
-
Hasto Ungkit Cawe-cawe Jokowi Buat RK-Suswono: Suaranya Sama dengan Satu Pedagang Kaki Lima
-
Prabowo Bertemu Raja Charles III, Netizen Sadar Jokowi Tak Pernah ke Istana Buckingham: Nggak Bisa Bahasa Inggris?
-
Sekjen PDIP Sebut Kasus Formula E Anies Baswedan Ulah Jokowi, Netizen: Mulyono Jahat
-
Dukungan Jokowi dalam Pilkada Jakarta: Apa yang Bisa Kita Pelajari?
-
Bukan Mantan Presiden, Faisal Assegaf Sebut Peran Jokowi Saat Ini Adalah Makelar Pilkada
Terpopuler
- Dicoret Shin Tae-yong 2 Kali dari Timnas Indonesia, Eliano Reijnders: Sebenarnya Saya...
- Momen Suporter Arab Saudi Heran Lihat Fans Timnas Indonesia Salat di SUGBK
- Elkan Baggott: Hanya Ada Satu Keputusan yang Akan Terjadi
- Elkan Baggott: Pesan Saya Bersabarlah Kalau Timnas Indonesia Mau....
- Kekayaan AM Hendropriyono Mertua Andika Perkasa, Hartanya Diwariskan ke Menantu
Pilihan
-
PublicSensum: Isran-Hadi Unggul Telak atas Rudy-Seno dengan Elektabilitas 58,6 Persen
-
Munawwar Sebut Anggaran Rp 162 Miliar untuk Bimtek Pemborosan: Banyak Prioritas Terabaikan
-
Drama Praperadilan Tom Lembong: Kuasa Hukum Bongkar Dugaan Rekayasa Kesaksian Ahli
-
Dua Juara Liga Champions Plus 5 Klub Eropa Berlomba Rekrut Mees Hilgers
-
5 Rekomendasi HP Infinix Sejutaan dengan Baterai 5.000 mAh dan Memori 128 GB Terbaik November 2024
Terkini
-
Apakah Samsung S23 FE Memiliki Zoom 100x? Ini Dia Penjelasan Lengkap dengan Keunggulan Kamera yang Dimilikinya
-
HUT KORPRI, ASN Diharapkan Lebih Adaptif dengan Perkembangan Teknologi
-
Mas Dhito Dukung Penyandang Tuna Netra Wujudkan Mimpi ke Perguruan Tinggi
-
Eks Pendukung Deny-Mudawamah Putar Haluan ke Dhito-Dewi
-
Perkuat Perda-Perkada, Pemkab Kediri Tingkatkan Kompetensi ASN lewat Diklat Legal Drafting