Scroll untuk membaca artikel
Rizki Nurmansyah
Kamis, 29 April 2021 | 22:02 WIB
Ilustrasi korban rudapaksa.

"Dalam seminggu, kadang sekali kadang dua kali. Kalau nggak mau, bapaknya suka marah-marah," ujarnya.

Menurutnya, AN nekat kabur ke Bekasi lantaran tak tahan melayani nafsu bejat ayahnya. Bahkan, AN mendapat ancaman jika menolak permintaan ayahnya.

"AN kabur karena bapaknya maksa (minta), dia nggak mau. Katanya 'Kalau emamg neng sayang sama bapak, harus ngelakuin. Kalau nggak mau bapak pergi dari rumah'. Awalnya suka marah-marah, suka ngancem, ngomel mau pergi," ungkapnya menirukan pernyataan AN.

Sementara itu, Ketua RT setempat berinisial M mengatakan, dirinya sempat mencurigai gerak-gerik WI terhadap AN. Pasalnya, setiap beraktivitas, AN selalu diikuti oleh WI.

Baca Juga: Catat! Warga, Termasuk Wali Kota Tangsel, Dilarang Open House Lebaran

"Saya sudah curiga, kayaknya ada sesuatu. Soalnya ngambil air wudhu ditemanin," ungkapnya ditemui di rumahnya.

Ilustrasi korban rudapaksa

Dia pun ikut tergerus hatinya saat mengetahui, AN disetubuhi selama setahun oleh WI.

Dirinya pun mengutuk aksi bejat yang dilakukan WI yang tega menyetubuhi anak kandungnya sendiri. Dia meminta agar WI dihukum seberat-beratnya

"Keji banget itu. Minta dihukum seberat-beratnya," tegasnya.

Terkini, AN sudah beraktivitas normal lagi. Dia sudah berani bermain dengan temannya, lantaran tak ada lagi yang melarangnya bermain usai ayahnya ditangkap polisi.

Baca Juga: Sholat Id di Tangsel Dibolehkan, Maksimal 50 Persen dari Kapasitas Masjid

AN pun belum mendapatkan pendampingan secara mental dan psikis ataupun trauma healing baik dari kelurahan, kecamatan, hingga pemerintahan kabupaten.

Load More