Scroll untuk membaca artikel
Rizki Nurmansyah
Jum'at, 30 April 2021 | 09:05 WIB
Masjid Asmaul Husna Gading Serpong Tangerang Selatan (Tangsel) dipenuhi dengan hiasan kaligrafi 99 Asmaul Husna. [SuaraJakarta.id/Wivy Hikmatullah]

Masjid ikonik itu menjadi tempat ibadah sentral umat muslim di Gading Serpong yang masih menjadi minoritas. Lokasinya yang berdekatan dengan Summarecon Mall Serpong dan kawasan ruko-ruko serta perkantoran, membuatnya ramai dikunjungi pendatang untuk beribadah sekaligus berfoto di depan masjidnya.

"Mayoritas yang ibadah di sini pendatang. Warga muslim Gading Serpong ini masih minoritas. Tapi Alhamdulillah meskipun minoritas, semua berjalan baik tak pernah ada masalah," papar Musholi.

Masjid tersebut memiliki tiga lantai. Lantai pertama dijadikan sebagai aula, lantai dua dan tiga tempat shalat. Lahan parkirnya pun cukup luas.

Selain itu, terdapat bedug raksasa yang merupakan sumbangsih dari salah satu warga sekitar. Bedug tersebut didatangkan langsung dari daerah yang terkenal dengan kerajinan kayu ukirnya, Jepara, Jawa Tengah.

Baca Juga: Sholat Id di Tangsel Dibolehkan, Maksimal 50 Persen dari Kapasitas Masjid

Jamaah mendengarkan kultum usai sholat Dzuhur di Masjid Asmaul Husna Gading Serpong Tangerang Selatan (Tangsel). [SuaraJakarta.id/Wivy Hikmatullah]

Saat hari biasa, masjid tersebut ramai dikunjungi warga yang hendak menunaikan sholat Dzuhur dan Ashar.

Sedangkan semenjak Ramadhan, banyak pengunjung yang datang pada waktu shalat Ashar dan Maghrib. Terlebih adanya ratusan takjil yang dibagikan secara gratis.

"Kami di sini menyediakan takjil 400 porsi kue atau snack untuk jamaah yang singgah," pungkasnya.

Kontributor : Wivy Hikmatullah

Baca Juga: Masjid Tua Indrapuri, Saksi Sejarah Peradaban Islam

Load More