Scroll untuk membaca artikel
Pebriansyah Ariefana | Yaumal Asri Adi Hutasuhut
Senin, 10 Mei 2021 | 14:08 WIB
Tanah Abang ramai jelang Idul Fitri, Senin (10/5/2021). Namun di sana banyak pelanggaran protokol kesehatan. (Suara.com/Yaumal)

SuaraJakarta.id - Tanah Abang ramai jelang Idul Fitri, Senin (10/5/2021). Namun di sana banyak pelanggaran protokol kesehatan.

Berdasarkan pantauan Suara.com sekitar pukul 12.30 WIB, kawasan Pasar Tanah Abang tetap terlihat ramai. Penampakan itu dapat disaksikan di luar gedung maupun di dalam.

Di Gedung Blok B misalnya, masih terlihat ramai. Sejumlah kios masih dipadati pengunjung yang berbelanja pakaian untuk lebaran.

Bersamaan dengan itu pelanggaran protokol kesehatan masih menjadi pemandangan yang lumrah.

Baca Juga: Lebaran Sebentar Lagi, Sule Tak Ada Target Ibadah Selama Ramadhan

Terlihat sejumlah pengunjung tidak mengenakan masker dengan baik, seperti menggunakannya di dagu atau bahkan tidak memakai sama sekali.

Tanah Abang ramai jelang Idul Fitri, Senin (10/5/2021). Namun di sana banyak pelanggaran protokol kesehatan. (Suara.com/Yaumal)

Penerapan jaga jarak juga demikian, pengunjung tampak mengabaikannya karena sibuk berbelanja.

Kemudian penerapan protokol kesehatan oleh petugas juga terlihat mulai kendor. Biasanya, saat akan memasuki gedung setiap pengunjung diharuskan memeriksa suhu tubuhnya.

Kekinian hal itu sesekali tidak lagi diberlakukan oleh petugas yang berjaga di depan pintu masuk. Tampak pengunjung masuk tanpa diperiksa suhu tubuhnya.

Tanah Abang ramai jelang Idul Fitri, Senin (10/5/2021). Namun di sana banyak pelanggaran protokol kesehatan. (Suara.com/Yaumal)

Sementara itu, di luar gedung Blok B Pasar Tanah Abang juga terpantau ramai. Arus lalu lintas terlihat ramai lancar. Meski sesekali ada terjadi kemacetan kecil.

Baca Juga: Muhammadiyah Lebaran Kamis 13 Mei 2021

Namun dibanding pada hari-hari sebelumnya pemandangan pasar Tanah Abang saat ini jauh lebih lengang, seperti yang terjadi pada Minggu (2/5/2021) lalu, jumlah pengunjung diprediksi mencapai 100 ribu orang.

Load More