Scroll untuk membaca artikel
Bangun Santoso | Muhammad Yasir
Senin, 24 Mei 2021 | 13:19 WIB
Pemudik menjalani rapid test antigen di Sunter, Jakarta, Rabu (19/5/2021). [ANTARA FOTO/Hafidz Mubarak A]

SuaraJakarta.id - Sebanyak 476 pemudik yang kembali ke Jakarta terkonfirmasi reaktif Covid-19. Mereka terjaring operasi pemeriksaan swab yang tersebar di perbatasan wilayah Jakarta.

Kapolda Metro Jaya Irjen Pol Fadil Imran menyebut, angka tersebut berdasar data yang dihimpun hingga Senin (24/5/2021) pagi tadi.

"Dari langkah-langkah penyekatan dan monitoring survilance berbasis komunitas itu ada 476 sampai tadi pagi ya yang reaktif," kata Fadil di JI-Expo Kemayoran, Jakarta Pusat, Senin (24/5/2021).

Fadil mengatakan, 75 pemudik yang reaktif Covid-19 itu saat ini tengah menjalani isolasi di Rumah Sakit Darurat (RSD) Wisma Atlet. Sedangkan sisanya menjalani isolasi mandiri.

Baca Juga: BCA Gelar Vaksin Covid-19 Gotong Royong

"75 yang dirujuk ke rumah sakit Wisma Atlet sisanya adalah isolasi di Pemda masing-masing," katanya.

Fadil sebelumnya menegaskan kepada warga yang hendak kembali ke Jakarta usai melaksanakan mudik lebaran diwajibkan menyertakan surat bebas Covid-19. Jika tidak, mereka diminta menjalani isolasi mandiri dan melaksanakan swab antigen yang telah disediakan.

"Jika anda tidak bisa menunjukkan surat keterangan bebas Covid, mereka akan memaksa anda untuk melakukan isolasi mandiri dan dilakukan swab antigen gratis," kata Fadil dalam video yang diunggah akun Twitter @TMCPoldaMetro pada Senin (17/5).

Fadil memastikan seluruh warga dari luar daerah yang hendak kembali ke Jakarta tidak akan lolos dari pemeriksaan di pos-pos penyekatan dan check point. Terlebih, kata dia, dalam pemeriksaan ini pihaknya juga turut melibatkan basis komunitas seperti Babinsa, Babinkantibmas, RW hingga RT.

"Kepada masyarakat yang akan kembali ke Jakarta agar melengkapi diri dengan surat keterangan bebas Covid. Kalau anda lolos di pos penyekatan ini, anda tidak mungkin lolos di basis komunitas. Karena seluruh RT, RW, Babinsa, Babinkantibmas itu akan datang," katanya.

Baca Juga: Media Sosial Diminta Hapus Konten Berisi Covid-19 Varian India

Load More