Scroll untuk membaca artikel
Rizki Nurmansyah
Senin, 24 Mei 2021 | 21:30 WIB
Salah satu warga Pondok Maharta Tangsel saat ditemui SuaraJakarta.id, Senin (24/5/2021) malam. [Suara.com/Wivy Hikmatullah]

SuaraJakarta.id - Pemerintah Kota Tangerang Selatan (Tangsel) mewacanakan relokasi warga Pondok Maharta dan Kampung Bulak untuk atasi persoalan banjir di daerah tersebut.

Diketahui, kedua lokasi kerap jadi langganan banjir bila diguyur hujan deras. Namun, relokasi menjadi opsi terakhir yang dilakukan Pemkot Tangsel.

Kabar relokasi itu sendiri ternyata membuat geger warga Pondok Maharta. Terutama di grup-grup obrolan WhatsApp.

Hal itu diakui salah seorang warga bernama Harjanto. Menurutnya, hingga saat ini informasi relokasi tersebut sudah banyak beredar.

Baca Juga: Ayah Aniaya Anak di Tangsel, Komnas PA Minta Ibu Korban Balik dari Malaysia

"Grup warga sudah geger. Ada teman juga yang nanya, ya saya jawab aja iya. Terus ada yang bilang hoax malah RT saya," kata Harjanto, Senin (24/5/2021).

Pria berusia 51 tahun itu mengatakan, hingga saat ini warga banyak yang resah lantaran banjir terjadi cukup sering. Bahkan, kata dia, sehari banjir bisa dua kali.

"Kemarin waktu Jumat malam Sabtu air naik, saya sampai jam 2 dini hari, terus pagi-siang surut. Tapi sorenya naik lagi," keluhnya.

Harjanto yang berprofesi pedagang nasi goreng, mengaku bersedia direlokasi oleh Pemkot Tangsel asalkan diberi kompensasi harga tanah yang seuai diinginkannya.

"Saya terima aja, asalkan per meter Rp 20 juta. Rumahku kan tingkat, luas tanahnya 60 meter, jadi ukurannya dikali dua," ungkapnya.

Baca Juga: Langganan Banjir, Warga Pondok Maharta dan Kp Bulak Tangsel Akan Direlokasi

Warga lainnya, Toto Supardan mengatakan, untuk melakukan relokasi tak semudah itu. Terlebih, tanah yang ditinggali warga merupakan hak milik pribadi bukan milik pemerintah.

"Ini kan tanah warga, kalau relokasi kan harus tanah negara. Kayaknya itu jalan paling akhir deh," katanya ditemui di Masjid Al-Fath.

Menurutnya, hal yang dapat dilakukan saat ini adalah membenahi lingkungan terutama saluran kali yang ada di perumahan tersebut.

"Kalau saya perhatiin air yang masuk ke sini itu air buangan dari kali. Air kali masuk ke got lalu ke rumah," ungkapnya.

Menurutnya, tinggi genangan banjir bervariasi. Tetapi, kata Toto, belakangan ini sering banjir.

"Nggak usah hujan deras, ada kiriman pasti banjir. Saya nggak tahu kirimannya dari Bogor atau mana, tapi pasti banjir. Sekarang hujan deras dikit banjir," paparnya.

Sebelumnya diberitakan, Wali Kota Tangerang Selatan Benyamin Davnie berencana merelokasi warganya yang jadi langganan banjir di Pondok Maharta dan Kampung Bulak, Kecamatan Pondok Aren.

Menurutnya, relokasi menjadi solusi akhir untuk menangani persoalan banjir tersebut.

"Relokasi itu solusi terakhir," kata Benyamin, Senin (24/5/2021).

Kontributor : Wivy Hikmatullah

Load More