SuaraJakarta.id - Terungkapnya kasus penyekapan remaja putri di sebuah indekos di Ciputat, Kota Tangerang Selatan (Tangsel), membuat warga sekitar resah.
Pasalnya, indekos tersebut diketahui sering bermasalah. Bahkan, banyak penghuni indekos yang tidak jelas identitasnya.
Salah satunya diungkapkan Herlina. Warga yang tinggal di depan indekos tersebut mengaku resah.
Terlebih, usai indekos terungkap jadi tempat prostitusi dan penyekapan remaja Tangsel berinisial A.
Baca Juga: Penyekap Gadis di Tangsel Dibekuk, Polisi Sebut Pelaku Pasutri, Ini Perannya
Diketahui, pelaku penyekapan remaja di Tangsel itu merupakan pasangan suami istri (pasutri) berinisial BS (21) dan istrinya, FS (20).
Sebelum kasus itu terungkap, Herlina mengaku, melihat aktivitas pasutri pelaku penyekapan tengah duduk santai bermesraan di depan teras indekos lantai dua itu.
"Sebelum ada penggerebekkan, sekitar jam 9 malam ngeliat pelaku yang katanya suami-istri bercanda di teras, ceweknya pake celana seksi, pangku-pangkuan," katanya ditemui di kediamannya, Rabu (2/6/2021).
Pasutri tersebut diketahui merupakan penghuni baru di kost-kostan tersebut.
"Baru tiga hari kelihatan nge-kost di situ," tambah Herlina.
Baca Juga: Dramatis, Detik-Detik Penyelamatan Gadis Korban Penyekapan di Tangsel
Herlina mengaku sempat curiga dengan aktivitas pasutri itu. Pada Jumat (28/5/2021) malam, ia melihat di teras kost-kostan itu tampak ramai. Ada lima lelaki dan satu perempuan, FS.
"Pas malam Sabtu itu ramai, banyak tamu. Cowoknya lima, ceweknya satu yang katanya mucikari itu," terang Herlina.
Dia dan keluarganya pun terkejut, saat mengetahui adanya penggerebekan karena adanya penyekapan dan penganiayaan terhadap remaja putri di Tangsel.
Penggerebekkan itu dilakukan keluarga korban pada Sabtu (29/5/2021) malam.
Herlina semakin terkejut usai mengetahui bahwa korban masih ada ikatan saudara dengan dirinya.
"Awalnya kita emang nggak pada tahu. Tahunya setelah bapaknya cerita di sini kalau anaknya disekap dalam lemari, babak belur, bibirnya jontor," paparnya.
Menurutnya, setelah penggerebekkan, pasutri tersebut langsung kabur meninggalkan indekos.
"Pokoknya setelah korban diambil dibawa pulang, pasutri itu juga langsung kabur kendarain motor. Pintu kamarnya digembok sampai sekarang. Padahal bayar kontrakannya baru DP Rp 200 ribu dari biaya Rp 500 ribu perbulan," bebernya.
Insiden itu, lanjut Herlina, membuat dia dan keluarganya resah. Lantaran bukan masalah pertama yang terjadi di indekos tersebut.
Sebelumnya, penghuni kost-kostan berwarna putih tulang lantai dua itu sering bermasalah.
"Penghuni kos-kosan gonta-ganti mulu, identitasnya juga nggak jelas. Kita nggak nyaman, resah, karena sering bermasalah. Bentar-bentar ribut, teriak. Banyak warga yang keluar, pas dilihat ternyata penghuni kosan," keluhnya.
Sebelumnya diberitakan, seorang remaja di Tangsel disekap dalam lemari oleh pasutri. Tak hanya itu, korban berinsial A (16) juga mengalami tindak penganiayaan.
Korban diselamatkan secara paksa oleh keluarga setelah mendapat pesan permintaan minta tolong dari korban melalui messenger.
Kini, pasutri yang melakukan penganiyaan dan penyekapan itu sudah ditahan di ruang tahanan Polres Tangerang Selatan.
Tak hanya penganiayaan, pelaku ditetapkan sebagai tersangka atas kasus Tindak Pidana Perdagangan Orang (TPPO) dan dijerat Undang-Undang Perlindungan Anak lantaran korban dijadikan pekerja seks komersil.
Kontributor : Wivy Hikmatullah
Berita Terkait
-
Duaar..! Peluru Nyasar di Tangsel, Nyelonong ke Rumah Warga hingga Dikira Lampu Meledak
-
IDI Kecam Keras Penganiayaan Dokter di Papua, Tuntut Jaminan Keamanan Nakes
-
Komplotan Ormas Penganiaya Prajurit TNI di Kebayoran Baru Jaksel Ternyata Mabuk Berat, Wanita Ikut Ditangkap
-
Brutal! Remaja Putri di Jonggol Hajar Temannya di Warung Kopi, Ini Kata Polisi
-
Dicokok Polisi usai Videonya Viral, Motif Pasutri di Pasar Rebo Siksa Anak karena Bongkar Aib ke Tetangga
Tag
Terpopuler
- Siapa Intan Srinita? TikToker yang Sebut Roy Suryo Dalang di Balik Fufufafa Diduga Pegawai TV
- Andre Taulany Diduga Sindir Raffi Ahmad, Peran Ayu Ting Ting Jadi Omongan Netizen
- Beda Kekayaan Ahmad Dhani vs Mulan Jameela di LHKPN: Kebanting 10 Kali Lipat
- Kembali di-PHP Belanda, Pemain Keturunan Rp695 Miliar Pertimbangkan Bela Timnas Indonesia?
- Dear Shin Tae-yong! Kevin Diks Lebih Senang Dimainkan sebagai Pemain...
Pilihan
-
Kronologi BNI "Nyangkut" Rp374 Miliar karena Beri Utang ke Sritex
-
Misteri Gigi 4 Truk Pemicu Tabrakan Beruntun di Tol Cipularang KM 92
-
Nyaris Tiada Harapan: Potensi Hilangnya Kehangatan dalam Interaksi Sosial Gen Z
-
3 Hari Jelang Dicopot dari Dirut Garuda, Irfan Setiaputra: Siap-siap Harga Tiket Pesawat Naik Ibu-Bapak!
-
Gelombang PHK Sritex Akan Terus Berlanjut Hingga 2025
Terkini
-
Pemkab Kediri Rutin Salurkan 60 Ribu Liter Air Bersih ke Desa Sepawon
-
Optimalkan Data Analytics, Transformasi Digital Bank Mandiri Borong Berbagai Penghargaan Internasional
-
Mas Dhito Bakal Perjuangkan Perda Sound Horeg
-
Namanya Dicatut untuk Aksi Penipuan, Mas Dhito Minta Masyarakat Lebih Waspada
-
Intip Dua Produsen Lele, Pemkab Kediri Dorong Penguatan Nilai Jual