Scroll untuk membaca artikel
Pebriansyah Ariefana
Senin, 14 Juni 2021 | 12:40 WIB
Seniman Lenong Betawi menampilkan pertunjukan rakyat secara virtual di Gedung Nyi Ageng Serang, Jakarta, Selasa (8/12/2020). [Suara.com/Angga Budhiyanto]

SuaraJakarta.id - Sejarah bahasa Betawi dan asal usul bahasa Betawi sebagai bahasa asli Jakarta. Bahasa Betawi gabungan dari 4 bahasa. Yaitu bahasa Arab, China, Jawa, dan bahasa Sunda.

Bahasa Betawi tidak terjadi tiba-tiba. Melainkan lewat perjalanan panjang perkembangan sosial warga Jakarta.

"Itu lu kan namanye nyakitin die kagak ngehargain jerih parahnye. Biar kate lu ngerasa kagak punya salah, kan gak ada ruginya Doel lu minta maaf."

Potongan dialog antara mak Nyak dan Doel dalam sinetron Si Doel Anak Sekolahan, yang berkisah mengenai kehidupan Doel dan keluarganya yang merupakan keluarga Betawi yang tetap mempertahankan nilai-nilai tradisional meskipun hidup di tengah-tengah arus perkotaan dan modernisasi.

Baca Juga: Xiaomi Saingi Apple untuk Urusan Mobil Listrik

Dialek Betawi yang kental digunakan dalam dialog sinetron ini tentu pernah mengundang tanya darimanakah bahasa Betawi berasal?

Seniman Lenong Betawi, Andi Bonen (39) berpose di sela-sela pertunjukan rakyat secara virtual di Gedung Nyi Ageng Serang, Jakarta, Selasa (8/12/2020). [Suara.com/Angga Budhiyanto]

Nah, dikutip dari laman jakarta.go.id bahasa Betawi termasuk salah satu bentuk dialek Bahasa Melayu.

Pada awalnya, Bahasa Melayu digunakan oleh orang-orang atau penduduk asli Jakarta dan menjadi dasar bahasa Indonesia.

Bahasa Melayu dengan dialek Jakarta ini sudah dipergunakan paling tidak sejak abad ke-10.

Mudahnya bahasa ini bercampur dengan bahasa Indonesia karena persamaan antara keduanya, hanya perbedaan utama terdapat di ucapan sejumlah kata-kata yang pada kedua bahasa itu belum ada padanannya.

Baca Juga: Duh! Bahasa China Jadi Syarat Wajib Masuk Perusahaan Ini, Mau Singkirkan Pekerja Lokal?

Umumnya masyarakat Betawi asli mengucapkan bunyi a menjadi e seperti Ada menjadi Ade, Saja menjadi Saje, Tua menjadi Tue dan lain-lainnya yang banyak dipengaruhi oleh bahasa Arab, China, Jawa, dan bahasa Sunda.

Seniman Lenong Betawi menampilkan pertunjukan rakyat secara virtual di Gedung Nyi Ageng Serang, Jakarta, Selasa (8/12/2020). [Suara.com/Angga Budhiyanto]

Secara garis besar ada dua suku yang memiliki peranan besar dalam terbentuknya dialek Betawi ini, yaitu Melayu dan Makassar.

Di mana suku Melayu saat itu banyak mendiami daerah Kebayoran dan sekitarnya yang menggunakan huruf "e" di setiap ujung kata.

Suku kedua yaitu Makassar, memberikan pengaruh aksen bahasanya yang cepat dan menggertak. Mayoritas suku Makassar di Jakarta kala itu berada di kawasan Marunda, Cilincing, Warakas, Sukapura dan sekitarnya. Bukti buat keberadaan mereka di sana adalah dengan ditemukannya makam Karaeng KH. Bandan yang merupakan seorang perantau dari Makassar yang tinggal di kampung Malaka.

Kontributor : Kiki Oktaliani

Load More