Scroll untuk membaca artikel
Rizki Nurmansyah
Selasa, 15 Juni 2021 | 15:57 WIB
Petugas tenaga kesehatan tengah mempersiapkan tempat tidur untuk pasien COVID-19. [ANTARA]

SuaraJakarta.id - Tingkat bed occupancy rate (BOR) di Rumah Sakit rujukan COVID-19 di Jakarta naik siginifikan. Pemprov DKI Jakarta pun berencana menambah jumlah BOR.

"Pemprov DKI Jakarta telah menggandeng berbagai pihak dan memanfaatkan berbagai sumber daya untuk menambah BOR, di mana kami berencana menambah fasilitas isolasi mandiri bekerja sama dengan pusat dengan BNPB," kata Kepala Dinas Kesehatan (Dinkes) DKI Jakarta Widyastuti, Selasa (15/6/2021).

Widyastuti mengatakan, mengatakan kapasitas RS rujukan COVID-19 di Jakarta semakin menipis. Hal ini terjadi seiring meroketnya angka penularan kasus COVID-19 di Jakarta.

Widyastuti mengatakan untuk tempat tidur isolasi pasien Covid-19 tersisa 22 persen.

Baca Juga: Ruang Isolasi Pasien COVID-19 di Ragunan Hanya Bisa Tampung 10 Orang Lagi

Terjadi peningkatan pemakaian tempat tidur secara signifikan dalam dua pekan terakhir hingga sekarang terisi 78 persen.

"BOR kita juga naik signifikan per tanggal 14 Juni kapasitas tempat tidur isolasi sebanyak 7.341 terisi 5.752 atau sudah menyentuh 78 persen dalam 2 minggu," ujar Widyastuti.

Ia juga menyebut kapasitas ICU untuk pasien gejala berat semakin menipis. Sebanyak 71 persen saat ini sudah terisi.

"ICU sebesar 1.086 (tempat) terisi 773 atau 71 persen," tuturnya.

Lonjakan kasus COVID-19 di Jakarta ini mulai terjadi pada 31 Mei lalu. Saat itu tempat isolasi baru terisi 33 persen dan ICU baru 36 persen.

Baca Juga: Dipanggil Jokowi Gara-gara Kasus Covid-19 Meroket, Anies Disuruh Turun ke Lapangan

"Ada peningkatan keterisian pasien Covid-19, per tanggal 31 Mei 2021 kapasitas tempat tidur isolasi di Jakarta sebesar 6.621 dan terpakai 2.176 atau 33 persen dan ICU sebesar 1.014 dan terpakai 362 atau 36 persen," ucapnya.

Load More