Dikutip dari indonesia.go.id berdasarkan penelitian yang dilakukan oleh tim Antropologi Fakultas Sastra (saat ini bernama Fakultas Ilmu Budaya) Universitas Indonesia tahun 1980, kawasan Condet merupakan daerah pemukiman masyarakat petani buah jauh sebelum abad ke-17. Kemudian Belanda menguasai kawasan tersebut dan mengakui tanah-tanah yang ada sebagai milik, salah satunya tanah yang berturut-turut diakui sebagai tanah milik tuan tanah bangsa Belanda D.W. Freyer dan keturunan keluarga Ament. Selama kekuasaan para kolonial di Batavia rakyat diharuskan membayar pajak setiap minggunya, apabila tidak membayar maka akan diganjar dengan hukuman kerja paksa dan harta benda mereka dirampas.
Pada tahun 1970an mayoritas masyarakat di kawasan Condet masih menggantungkan hidup dengan berjualan hasil panen salak dan duku yang dijual langsung ke pasar minggu. Condet kala itu menjadi sentral buah duku dan salak yang terkenal dengan Duku Condet dan Salak Condet. Di kelurahan Balekambang sendiri pada tahun 1977, tercatat jumlah pohon salak yang mencapai angka 1.656.600 rumpun dan 2.383 pohon duku. Dari jumlah sebanyak itu, hasil panen per tahun bisa mencapai angka 285,7 ton buah salak dan 44 ton buah duku.
Condet Ditetapkan Sebagai Cagar Buah
Namun semenjak dibukanya jalan raya Condet arus urbanisasi terjadi sangat deras di wilayah Condet, yang mengakibatkan aktivitas jual beli tanah di kawasan ini ikut meningkat, selain itu juga disebabkan dengan makin tingginya harga tanah sehingga masyarakat tergoda untuk menjualnya.
Sebelumnya, pada masa kepemimpinan Gubernur DKI Jakarta Ali Sadikin Condet dijadikan pusat cagar budaya Betawi pada tahun 1974 dengan mengeluarkan Surat Keputusan (SK) Gubernur No D. IV - 1511/e/3/74 tanggal 30 April 1974 tentang penetapan Condet sebagai Pengembangan Kawasan Budaya Betawi,
Kemudian disusul dengan SK Gubernur No. D.I-7903/a/30/75 pada tanggal 18 Desember 1975, Gubernur kembali menetapkan kawasan Condet sebagai cagar buah
Namun penetapan Condet sebagai cagar budaya mengakibatakan kurangnya minat pendatang untuk bermukim dan berinvestasi dikawasan tersebut. Namun seiring dengan pergantian gubernur penetapan Condet sebagai cagar budaya menjadi terlupakan, terjadi arus urbanisasi yang sulit dikontrol karena desaka ekonomi akhirnya warga lokal disana banyak yang menjual tanahnya dan dialihfungsikan oleh pemilik barunya dengan membangun rumah dan menjadikan perubahan fungsi lahan pertanian.
Sehingga pada tahun 2004 cagar budaya Betawi dipindahkan ke Situ Babakan, Jagakarsa, Jakarta Selatan.
Sumber: indonesia.go.id, Jakarta.go.id, UNDIP
Baca Juga: 3 RW Jakarta Dikepung COVID-19 dan DBD, SMANU MH Thamrin Jakarta Batal Dibuka
Kontributor : Kiki Oktaliani
Tag
Berita Terkait
-
3 Fakta Menarik Allano Brendon, Winger Baru Persija Jakarta dari Liga Brasil
-
Aroma Brasil di Macan Kemayoran! Persija Rekrut Allano Brendon, Jebolan J-League
-
Dramatis! Timnas Indonesia U-23 Melaju ke Final Usai Singkirkan Thailand lewat Adu Penalti
-
Pramono Dikadali? Klaim Warga Sudah Huni KSB, Furqon Skakmat: Cek Dulu Pak, Kami Masih di Huntara!
-
Vonis Penjara 3,5 Tahun, Hasto: Saya Sudah Tahu Skenarionya Sejak April Lalu
Terpopuler
- Siapa Pencipta Sound Horeg? Ini Sosok Edi Sound yang Dijuluki Thomas Alva Edisound dari Jawa Timur
- Jelang Ronde Keempat, Kluivert Justru Dikabarkan Gabung Olympique Lyon
- Duel Mobil Murah Honda Brio vs BYD Atto 1, Beda Rp30 Jutaan tapi ...
- Harga Mitsubishi Destinator Resmi Diumumkan! 5 Mobil Ini Langsung Panik?
- 7 Rekomendasi Tablet Murah Memori 256 GB Mulai Rp 2 Jutaan, Ada Slot SIM Card
Pilihan
-
5 Rekomendasi HP Realme RAM 8 GB Memori 256 GB di Bawah Rp 4 juta, Pilihan Terbaik Juli 2025
-
Gerai Tinggal 26, Stok Expired Menggunung! Akuisisi TGUK Penuh Drama
-
5 Curhatan Jokowi di Depan Alumni UGM: Serangan Tak Cuma Ijazah, Merembet Sampai KKN Fiktif
-
Sisi Lain Muhammad Ardiansyah: Tangguh di Bawah Mistar, Bucin ke Pacar
-
Cerita Tante Brandon Scheunemann Blusukan ke Pelosok Papua demi Sepak Bola Putri
Terkini
-
6 Rangkaian Produk Mustika Ratu untuk Aktivitas Outdoor Seharian
-
Transaksi QRIS Antar Negara via Livin by Mandiri Tumbuh 3 Kali Lipat, Mudahkan Nasabah
-
DJKI Menyatakan Streaming Pribadi Tidak Sah untuk Ruang Publik Komersial
-
Rekomendasi Aloe Vera Gel Murah dan Serbaguna untuk Perawatan Harian
-
Rekomendasi Cat Jotun untuk Kamar Mandi: Tahan Air, Anti Jamur, dan Mudah Dibersihkan