SuaraJakarta.id - Koordinator Bidang Mitigasi Gempa Bumi dan Tsunami Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG), Daryono mengatakan, wilayah selatan Pulau Seram Kabupaten Maluku Tengah kawasan rawan gempa dan tsunami.
"Di wilayah selatan Seram sebelumnya sudah pernah terjadi gempa dan tsunami destruktif," kata Daryono di Jakarta, Rabu (16/6/2021).
Kejadian gempa dan tsunami yang merusak di wilayah Seram, kata Daryono, antara lain gempa dan tsunami Ambon-Seram pada 1674 di mana 2.243 orang meninggal.
Kemudian gempa dan tsunami Elpaputih 1899 menyebabkan 4.000 orang meninggal.
Selain itu juga tercatat gempa dan tsunami merusak di Ambon pada 1950 serta gempa Ambon pada 2019 yang menyebabkan 31 orang meninggal.
Diketahui, wilayah Maluku Tengah diguncang gempa dengan magnitudo 6,0 pada Rabu (16/6) pukul 11.43.08 WIB.
Episenter gempa terletak di laut pada jarak 69 kilometer (km) arah tenggara Kota Masohi, Maluku Tengah, dengan kedalaman hiposenter 19 km.
Gempa tersebut merupakan jenis gempa dangkal yang dipicu aktivitas sesar aktif yang diduga berasosiasi dengan Zona Sesar Kawa.
Gempa menyebabkan dampak kerusakan ringan pada beberapa bangunan di Kecamatan Tehoru.
Baca Juga: Tsunami Non-tektonik Masih Berpotensi Terjadi Selama Ada Gempa Susulan
Seperti kerusakan pagar Gereja Sounulu di Kecamatan Tehoru dan beberapa rumah warga mengalami retak.
Hasil pemodelan menunjukkan bahwa gempa tidak berpotensi tsunami.
Namun demikian berdasarkan hasil observasi tinggi muka air laut menunjukkan ada kenaikan dan terjadi tsunami kecil yang diduga kuat berkaitan longsoran bawah laut yang dipicu gempa.
Kejadian tsunami kecil itu terekam di Stasiun Tide Gauge Tehoru yang dioperasikan oleh BIG dengan ketinggian maksimum sekitar 50 cm pada pukul 11.47 WIB atau empat menit setelah gempa.
Kejadian tsunami kecil juga terekam di Stasiun Tide Gauge Banda (BIG) dengan ketinggian maksimum 7 cm pada pukul 12.02 WIB atau 19 menit setelah gempa.
Hingga petang pukul 16.00 WIB, hasil monitoring BMKG telah terjadinya 16 kali gempa susulan (aftershock) dengan magnitudo berkisar antara 1,9 - 3,7.
Berita Terkait
-
Gempa M 7,4 Guncang Rusia, Wilayah Indonesia Aman dari Tsunami
-
5 Fakta Gempa Afghanistan Magnitudo 6: Jalan Putus, Lebih 250 Orang Tewas!
-
Sesar Citarik Di Mana? Jalur Potensi Gempa yang Mengancam Jabodetabek
-
Sesar Baribis Melewati Mana Saja? Penyebab Bekasi Diguncang Gempa 7 Kali
-
Ibu Peluk 3 Anak Saat Gempa, Suami Santai Tak Percaya: Rekaman CCTV Ini Bikin Warganet Emosi
Terpopuler
- Media Belanda Heran Mauro Zijlstra Masuk Skuad Utama Timnas Indonesia: Padahal Cadangan di Volendam
- KPU Tak Bisa Buka Ijazah Capres-Cawapres ke Publik, DPR Pertanyakan: Orang Lamar Kerja Saja Pakai CV
- Harta Kekayaan Wali Kota Prabumulih, Disorot usai Viral Pencopotan Kepala Sekolah
- Anak Wali Kota Prabumulih Bawa Mobil ke Sekolah, Padahal di LHKPN Hanya Ada Truk dan Buldoser
- Profil Djamari Chaniago: Jenderal yang Dulu Pecat Prabowo, Kini Jadi Kandidat Kuat Menko Polkam
Pilihan
-
Jaminan Laga Seru! Ini Link Live Streaming Bayern Munchen vs Chelsea
-
Kendal Tornado FC vs Persela Lamongan, Manajemen Jual 3.000 Tiket
-
6 Rekomendasi HP Murah Rp 3 Jutaan dengan Kamera Terbaik September 2025
-
Wakil Erick Thohir Disebut jadi Kandidat Kuat Menteri BUMN
-
Kursi Menteri BUMN Kosong, Siapa Pengganti Erick Thohir?
Terkini
-
Transjakarta Kini Punya Asisten Pribadi AI di Aplikasi, Ini Fitur Unggulannya
-
Mitos Mata Sering Kedip Tanda Cacingan Terbantah! Dokter Ungkap Penyebab Sebenarnya
-
Terungkap! Kepala Cabang Bank Korban Pembunuhan Beri Kartu Nama ke Otak Penculikan
-
Djamari Chaniago Sampaikan Ini dalam Rapat Perdana Sebagai Menko Polkam
-
29.389 Jakmania Padati JIS: Rekor Penonton BRI Liga 1 Pecah di Laga Kontra Bali United