Scroll untuk membaca artikel
Rizki Nurmansyah
Kamis, 17 Juni 2021 | 08:05 WIB
Tempat karantina pasien Covid-19 di Rumah Lawan Covid-19 (RLC) Kota Tangerang Selatan (Tangsel), Selasa (9/3/2021). [Suara.com/Wivy]

SuaraJakarta.id - Jumlah pasien COVID-19 yang menjalani karantina di Rumah Lawan Covid-19 atau RLC Tangsel melonjak drastis. Akibatnya, keterisian ruang isolasi menipis.

Dampak lainnya, pihak RLC Tangsel menerapkan sistem daftar tunggu kepada pasien COVID-19 yang akan dikarantina.

Hal itu diungkapkan Koordinator Rumah Lawan Covid-19 dr Suhara Manullang. Menurutnya, jumlah pasien Covid-19 melonjak drastis usai libur lebaran.

Bahkan, kenaikannya diklaim mencapai hingga 700 persen dibandingkan sebelum lebaran.

Baca Juga: Suasana Terkini Antrean Pasien Covid-19 di Wisma Atlet

"Sebelum lebaran itu tercatat hanya ada 30 pasien, tapi sampai saat ini tercatat ada sekira 250 pasien yang sedang menjalani isolasi di RLC. Melonjak sekira 700 persen," katanya saat dikonfirmasi, Kamis (17/6/2021).

Suhara menerangkan, dengan lonjakan yang signifikan itu kini ketersedian ruang isolasi menipis.

Dari kapasitas 300 bed di zona satu dan dua, kini hanya tersisa 25 bed, sementara sisanya tak dapat digunakan lantaran sedang perbaikan.

"Total kapasitas ruang karantina di zona satu dan dua itu 300 bed, tapi tidak semua bisa digunakan karena sedang dalam perbaikan. Namanya dipakai banyak orang, ada yang AC-nya rusak dan lampunya mati. Itu sedang diperbaiki," terangnya.

Akibatnya, tak semua pasien COVID-19 bisa langsung masuk untuk menjalani karantina.

Baca Juga: 252 Pasien Covid Diangkut Bus Sekolah ke Wisma Atlet, Warga Pasar Minggu Paling Banyak

Pasien COVID-19 yang ingin menjalani karantina di RLC Tangsel harus sabar menunggu selama satu hari. Atau menunggu ada pasien yang dipulangkan.

"Kita berlakukan daftar tunggu. Kalau ada pasien yang mau masuk, harus menunggu pasien yang dipulangkan. Setiap pagi ada yang dipulangkan, sorenya sudah ada yang masuk lagi," paparnya.

Kontributor : Wivy Hikmatullah

Load More